Tragedi di PLTU Mamuju: Pekerja Tewas Tertimbun Longsoran Batu Bara

Insiden nahas terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Belang-Belang, Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat, merenggut nyawa seorang pekerja bernama Muhammad Takdir (24). Korban, yang berprofesi sebagai helper di PLTU tersebut, meninggal dunia setelah tertimbun longsoran batu bara saat tengah bertugas membersihkan bunker.

Menurut keterangan Kapolsek Kalukku, Iptu Makmur, peristiwa tragis ini terjadi pada Senin (28/4/2025) malam. Kejadian bermula ketika suplai batu bara ke unit pembakaran terhambat akibat gumpalan di dalam bunker. Takdir berinisiatif membersihkan dinding bunker untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, malapetaka tak terhindarkan, longsoran batu bara terjadi dan langsung menimpa korban.

Saksi mata kejadian segera berupaya memberikan pertolongan pertama. Rekan-rekan kerja Takdir berusaha memberikan bantuan pernapasan buatan sebelum melarikannya ke Puskesmas Beru-Beru. Sayangnya, setibanya di puskesmas, nyawa Takdir sudah tidak dapat diselamatkan.

Jenazah korban telah disemayamkan di rumah duka dan direncanakan akan dimakamkan pada Rabu (30/4/2025). Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan investigasi lebih lanjut.

"Situasi saat ini aman dan terkendali," ujar Iptu Makmur.

Berikut poin-poin kronologis kejadian:

  • Gumpalan Batu Bara: Suplai batu bara ke unit pembakaran PLTU terhambat.
  • Inisiatif Pembersihan: Korban berinisiatif membersihkan dinding bunker.
  • Longsoran: Terjadi longsoran batu bara saat pembersihan.
  • Upaya Pertolongan: Rekan kerja memberikan pertolongan pertama dan membawa korban ke puskesmas.
  • Korban Meninggal: Nyawa korban tidak tertolong saat tiba di puskesmas.
  • Investigasi Polisi: Pihak kepolisian melakukan olah TKP.

Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti longsoran batu bara dan memastikan penerapan standar keselamatan kerja di PLTU Belang-Belang. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan kerja, terutama di lingkungan industri yang berisiko tinggi.