Stok Beras Nasional Melimpah, Bulog Maksimalkan Kapasitas Penyimpanan

Perum Bulog mencatat peningkatan signifikan pada stok beras nasional. Hingga 28 April 2024, volume beras yang tersimpan mencapai 3,3 juta ton, sebuah angka yang dinilai Direktur Utama Perum Bulog, Novi Helmy Prasetya, sebagai pencapaian terbaik dalam menjaga cadangan pangan pemerintah.

Namun, tingginya volume stok ini membawa tantangan tersendiri. Beberapa gudang Bulog dilaporkan telah mencapai kapasitas maksimal. Menanggapi hal ini, Novi Helmy Prasetya menyatakan komitmen Bulog untuk terus menyerap hasil panen petani. Bulog akan memanfaatkan kerjasama dengan BUMN dan instansi lain, termasuk menyewa gudang tambahan sesuai ketentuan, untuk memastikan penyerapan gabah dan beras petani tetap berjalan optimal.

"Memang sekarang ini gudang, ada beberapa gudang Bulog yang penuh, yaitu sudah penuh dengan stok. Namun, kita tetap melaksanakan kerja sama, baik itu dengan BUMN atau instansi lainnya yang bisa kita gunakan untuk stok beras," kata Novi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

Total kapasitas gudang yang dimiliki Bulog mencapai 4.929.760 ton. Kapasitas ini terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:

  • Gudang operasional Bulog: 3.255.898 ton
  • Gudang sewa dan filial: 1.161.490 ton
  • Broken space: 512.372 ton

Novi Helmy Prasetya menekankan pentingnya standar kualitas penyimpanan beras untuk mencegah kerusakan. Kondisi gudang harus memenuhi persyaratan khusus agar beras yang disimpan tetap terjaga kualitasnya.

"Bagi orang awam mungkin 'Itu ada gudang, kenapa nggak ditaruh di situ?' Saya mau sampaikan, gudang penyimpanan beras harus ada standarnya karena yang kita simpan itu beras, komoditas yang rentan rusak," jelas Novi.

Selain beras, Bulog juga melaporkan ketersediaan komoditas pangan lainnya, antara lain:

  • Tepung terigu: 112 ton
  • Minyak goreng: 7.588 kiloliter
  • Daging sapi: 4 ton
  • Gula pasir: 6.853 ton
  • Telur: 3 ton
  • Jagung PSO: 101.497 ton

Bulog menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, serta mendukung kesejahteraan petani melalui penyerapan hasil panen yang optimal.