Presiden Dorong Kolaborasi Swasta untuk Percepatan Program Makan Bergizi Gratis

Presiden Dorong Kolaborasi Swasta untuk Percepatan Program Makan Bergizi Gratis

Dalam upaya percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Presiden Prabowo Subianto secara aktif menjalin kerjasama dengan sektor swasta. Pertemuan intensif yang dilakukan Presiden dengan delapan pengusaha terkemuka beberapa hari ini difokuskan pada peningkatan investasi dan dukungan penuh terhadap program MBG. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Dedek Prayudi, menjelaskan bahwa Presiden menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan dunia usaha untuk menjamin keberhasilan program nasional tersebut.

"Presiden menekankan perlunya kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan dunia usaha dalam meningkatkan produksi dan distribusi makanan bergizi," ujar Dedek dalam keterangan resmi pada Jumat (7 Maret 2025). Kolaborasi ini diyakini krusial dalam mengatasi masalah malnutrisi yang masih menjadi tantangan di Indonesia, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anak Indonesia. Program MBG, yang telah berjalan sejak 6 Januari 2025, bertujuan untuk memberikan akses makanan bergizi kepada seluruh anak Indonesia. Pertemuan dengan para pengusaha ini merupakan bagian strategis dari upaya percepatan pencapaian target tersebut.

Target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen juga menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan tersebut. Namun, dukungan terhadap MBG menjadi isu sentral yang dibahas secara khusus oleh Presiden. Program MBG, yang merupakan proyek besar pemerintah, memerlukan dukungan signifikan dari berbagai pihak untuk menjamin distribusi yang merata dan efisien di seluruh penjuru negeri. Hingga saat ini, program MBG telah menjangkau lebih dari dua juta penerima manfaat di 38 provinsi.

Ekspansi dan Capaian Program MBG

Berdasarkan data Badan Bergizi Nasional (BGN) per 3 Maret 2025, sebanyak 726 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi di 38 provinsi. Dengan kapasitas layanan rata-rata 3.000 hingga 4.000 porsi per SPPG, program ini telah berhasil menjangkau 2.053.248 penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Pemerintah menargetkan penambahan 300 SPPG baru pada pertengahan Maret 2025, setelah melalui proses verifikasi untuk memastikan kesiapan operasional.

  • Target Penambahan: 300 SPPG pada pertengahan Maret 2025.
  • Penerima Manfaat Saat Ini: Lebih dari 2 juta penerima manfaat.
  • Provinsi Terjangkau: 38 provinsi.
  • Target Penerima Manfaat April 2025: Tiga juta penerima manfaat.

Dedek Prayudi menambahkan bahwa Presiden Prabowo sebelumnya telah menyampaikan permintaan maaf atas keterbatasan jangkauan program MBG. Namun, Presiden optimis bahwa seluruh anak Indonesia akan menerima manfaat MBG pada akhir tahun 2025. Untuk mencapai target tersebut, kerja sama dan gotong royong dari seluruh stakeholder, termasuk sektor swasta, menjadi kunci keberhasilan. Percepatan perluasan jangkauan SPPG ke berbagai wilayah menjadi prioritas utama agar setiap anak Indonesia dapat mengakses makanan bergizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal.

"Gotong royong menjadi kunci sukses program ini," tegas Dedek. "Penambahan dapur di berbagai wilayah akan mempercepat tujuan utama, yaitu memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses makanan bergizi."