Ulasan Kontroversial: Kritikus Makanan Dikecam Pedagang Atas Komentar 'Abang Lori'
Kontroversi Ulasan Makanan: Kritik Pedas Picu Reaksi Pedagang
Dunia kuliner di Malaysia baru-baru ini dihebohkan dengan sebuah ulasan makanan yang berujung pada perseteruan antara seorang content creator dan pemilik kedai. Alih-alih memberikan review yang membangun, sang content creator justru menuai kecaman karena dianggap memberikan komentar yang tidak pantas dan merugikan pedagang.
Fenomena food vlogger atau content creator makanan memang semakin menjamur. Mereka berlomba-lomba mengulas berbagai hidangan, mulai dari makanan kaki lima hingga hidangan mewah di restoran bintang lima. Ulasan yang positif tentu saja menjadi angin segar bagi para pelaku usaha kuliner. Namun, tak jarang pula ulasan negatif, atau bahkan komentar yang kurang bijak, justru dapat memukul citra sebuah tempat makan.
Dalam kasus ini, seorang content creator asal Malaysia mendapat sorotan tajam setelah mengunggah video ulasannya di sebuah pusat kuliner di Kuala Lumpur. Ia mencicipi beberapa jajanan populer seperti pisang goreng, lumpia (popiah), dan kerupuk lekor. Awalnya, video tersebut tampak biasa saja. Sang content creator menjelaskan harga dan sedikit memberikan gambaran rasa dari masing-masing makanan. Namun, masalah muncul ketika ia mengomentari saus pendamping kerupuk lekor.
Sang content creator menyebut bahwa rasa saus tersebut asam, bahkan menyamakannya dengan "keringat abang lori" (sopir truk). Komentar inilah yang kemudian memicu reaksi keras dari salah seorang pedagang yang menjual kerupuk lekor dan pisang goreng di pusat kuliner tersebut.
Merasa dirugikan dengan komentar tersebut, pemilik kedai bernama Syahmi Sazali melalui akun @unclemistresstfood memberikan klarifikasi dan meluruskan apa yang telah diulas oleh sang content creator. Ia menjelaskan bahwa saus untuk kerupuk lekor memiliki rasa manis yang seimbang dengan rasa gurih dari kerupuk itu sendiri. Ia juga menjelaskan tentang sambal kecap yang menjadi teman makan pisang gorengnya.
Syahmi juga mengundang semua orang untuk datang langsung ke kedainya dan mencicipi sendiri hidangannya, serta meminta maaf atas ulasan sebelumnya yang dianggap tidak mencerminkan rasa sebenarnya dari makanannya.
Akibat dari ramainya perbincangan ini, sang content creator akhirnya meminta maaf atas komentarnya yang telah menyinggung banyak pihak. Ia berdalih bahwa konten ulasannya telah didiskusikan sebelumnya dengan pemilik restoran. Namun, permintaan maaf ini tidak sepenuhnya meredakan kontroversi yang telah terjadi.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi para content creator untuk lebih berhati-hati dalam memberikan ulasan, terutama terkait rasa makanan. Kritik yang membangun tentu saja diperlukan, namun harus disampaikan dengan bahasa yang sopan dan tidak merendahkan. Bagi para pelaku usaha kuliner, kasus ini juga menjadi pengingat untuk selalu menjaga kualitas produk dan pelayanan agar dapat memberikan pengalaman yang positif bagi pelanggan.
Daftar Makanan yang Diulas:
- Pisang Goreng
- Lumpia (Popiah)
- Kerupuk Lekor