Penertiban Bangunan Pesantren Picu Reaksi Pasca Banjir Bandang di Cianjur

Penertiban Bangunan Pesantren Picu Reaksi Pasca Banjir Bandang di Cianjur

Cianjur, Jawa Barat - Pasca terjadinya banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Cianjur, Pemerintah Kabupaten Cianjur mengambil tindakan tegas dengan menertibkan bangunan yang dianggap menjadi penyebab utama terjadinya bencana tersebut. Salah satu bangunan yang menjadi sorotan adalah sebuah pondok pesantren yang berdiri di atas saluran air di Kecamatan Sukaluyu. Penertiban bangunan ini dilakukan oleh tim gabungan pada hari Selasa, 29 April 2025.

Bupati Cianjur, Wahyu Ferdian, terjun langsung ke lokasi banjir untuk melakukan investigasi mendalam terkait penyebab bencana yang telah merendam lebih dari seribu rumah warga. Dari hasil peninjauan, ditemukan bahwa bangunan pondok pesantren tersebut menghambat aliran air, sehingga memperparah dampak banjir. Wahyu Ferdian menegaskan bahwa bangunan tersebut melanggar aturan dan tidak memiliki izin pendirian yang sah.

"Setelah kita telusuri, ternyata aliran air ke wilayah ini terhambat karena bangunan ini berdiri di atas saluran. Karena itu, saluran air harus dinormalisasi dan bangunannya ditertibkan," ujar Wahyu saat berada di lokasi banjir. Proses pembongkaran bangunan pondok pesantren tersebut disaksikan langsung oleh Bupati Wahyu Ferdian dan Wakil Bupati Ramzi. Penggunaan alat berat menjadi bagian dari proses penertiban ini.

Selain pondok pesantren, Bupati Wahyu juga menginstruksikan penertiban terhadap bangunan lain yang berdiri di atas saluran air. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menormalisasi kembali struktur wilayah dan memastikan fungsi saluran air berjalan optimal. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

Banjir bandang yang terjadi sebelumnya telah menyebabkan kerusakan signifikan di tiga kecamatan, yaitu Mande, Karangtengah, dan Sukaluyu. Dampak banjir mencakup ribuan rumah terendam, kerusakan infrastruktur, serta kerusakan pada kendaraan bermotor. Upaya penanggulangan dan pemulihan pasca-banjir terus dilakukan untuk membantu warga yang terdampak.

Berikut adalah daftar kerusakan akibat banjir bandang:

  • 1.100 rumah warga terendam
  • Kerusakan infrastruktur
  • 10 unit mobil rusak
  • Belasan sepeda motor rusak

Penertiban bangunan di atas saluran air ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam penataan kembali wilayah Cianjur dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan serta mematuhi peraturan yang berlaku.