Bank Mandiri Catat Kinerja Solid di Kuartal I 2025, Laba Bersih Melesat

Bank Mandiri Catat Kinerja Solid di Kuartal I 2025, Laba Bersih Melesat

PT Bank Mandiri Tbk mengumumkan pencapaian gemilang pada kuartal pertama tahun 2025, dengan membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp13,2 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 3,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Year-on-Year/YoY). Kinerja cemerlang ini mencerminkan keberhasilan strategi transformasi digital dan efisiensi operasional yang telah diterapkan oleh Bank Mandiri.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyatakan bahwa perseroan akan terus melanjutkan strategi pertumbuhan berkelanjutan. Fokus utama adalah mengakselerasi segmen wholesale dan memperkuat ekosistem ritel, dengan tetap mengedepankan prinsip manajemen risiko yang disiplin.

"Dengan fokus pada peningkatan dana murah berbasis transaksi serta pembiayaan ke sektor-sektor unggulan, kami optimistis dapat menjaga efisiensi biaya dana dan mendukung ekspansi bisnis secara sehat dan berkesinambungan," ujar Darmawan dalam konferensi pers yang diadakan pada Selasa, 29 April 2025.

Penguatan pembiayaan pada sektor-sektor prospektif dan potensial di berbagai wilayah, sesuai dengan kearifan lokal, serta digitalisasi layanan finansial menjadi kunci untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Mandiri memiliki peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Bank Mandiri berkomitmen untuk menjaga kinerja tetap sehat, memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, dan mengoptimalkan ekspansi bisnis di seluruh wilayah Indonesia.

Pertumbuhan Kredit yang Merata

Hingga Maret 2025, kredit konsolidasi Bank Mandiri tercatat sebesar Rp1.672 triliun, meningkat signifikan sebesar 16,5% YoY. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif baik di segmen wholesale maupun ritel. Segmen wholesale tidak hanya menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit, tetapi juga menjadi sumber pertumbuhan bagi segmen ritel melalui ekosistem yang dibangun.

Darmawan menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebar merata di seluruh Indonesia, menunjukkan efektivitas strategi ekspansi yang inklusif. Pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri juga mencatatkan angka di atas rata-rata pertumbuhan industri selama kuartal pertama 2025.

Dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri memprioritaskan sektor-sektor prospektif dan resilien, termasuk:

  • Konstruksi dan infrastruktur
  • Energi
  • Makanan dan minuman
  • Sektor padat karya lainnya

Kredit korporasi mengalami pertumbuhan sebesar 20% YoY atau bertambah Rp102 triliun menjadi Rp608 triliun. Kredit komersial juga menunjukkan kinerja yang baik sepanjang kuartal I 2025, mencapai pertumbuhan 21,4% YoY atau sebesar Rp296 triliun.

Dukungan untuk UMKM

Bank Mandiri juga menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kredit kepada sektor UMKM mengalami peningkatan sebesar Rp11 triliun menjadi Rp136 triliun pada tiga bulan pertama 2025. Realisasi ini mempertegas komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.

Kualitas Aset yang Terjaga

Kinerja yang positif ini juga diikuti oleh pertumbuhan yang berkualitas. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) secara bank only berhasil dijaga di level 1,01% pada Maret 2025. Hal ini berdampak pada perbaikan biaya kredit atau Cost of Credit (CoC) yang membaik ke level 0,71% per Maret 2025, dari 0,99% pada periode tahun sebelumnya.

"Kami terus memperkuat penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit, sekaligus mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan seiring dengan percepatan ekspansi di berbagai sektor," tegas Darmawan.

Penguatan manajemen risiko juga menjadi bagian penting dari strategi ekspansi Bank Mandiri. NPL coverage ratio Bank Mandiri secara bank only terjaga di level 299%, mencerminkan ketahanan finansial yang kuat dalam mengantisipasi risiko kredit.

"Penguatan manajemen risiko menjadi fondasi utama kami untuk memastikan pertumbuhan Bank Mandiri tetap berkelanjutan dalam jangka panjang. Kami optimis, dengan manajemen risiko yang kuat, Bank Mandiri tidak hanya mampu menjaga ketahanan bisnis di tengah berbagai dinamika, sekaligus membuka banyak peluang untuk tumbuh lebih optimal dalam mendukung kemajuan ekonomi Indonesia ke depan," pungkas Darmawan.