Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, Mengundurkan Diri dari Kabinet Prabowo Subianto
Jakarta - Hasan Nasbi mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) pada hari Selasa, 29 April 2025. Pengunduran diri ini terjadi setelah enam bulan masa jabatannya di Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Surat pengunduran diri tersebut telah diajukan sejak 21 April 2025 dan disampaikan kepada Presiden Prabowo melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
"Pada hari ini, 21 April 2025, sepertinya saat itu sudah tiba. Surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet," ujar Hasan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menunjuk Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi sebagai juru bicaranya.
Sejarah juru bicara presiden di Indonesia mencatat sejumlah nama penting sejak era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pada masa Gus Dur, terdapat tim juru bicara yang terdiri dari Wimar Witoelar, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), dan Wahyu Muryadi.
Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri tidak memiliki juru bicara presiden yang ditunjuk secara resmi. Meski demikian, tokoh-tokoh seperti Pramono Anung, Sutjipto, Roy B.B. Janis, dan Bambang Kesowo seringkali mewakili pernyataan presiden.
Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal pernah menjabat sebagai juru bicara presiden pada periode pertama. Dino Patti Djalal kemudian melanjutkan tugasnya di periode kedua, sebelum digantikan oleh Julian Aldrin Pasha.
Di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Johan Budi Sapto Pribowo pernah menjabat sebagai juru bicara presiden dari Januari 2016 hingga September 2019. Setelahnya, Fadjroel Rachman ditunjuk sebagai juru bicara, namun hanya bertugas selama dua tahun, dari Oktober 2019 hingga Agustus 2021.
Setelah itu, Jokowi tidak memiliki juru bicara presiden hingga 19 Agustus 2024. Saat itu, Jokowi membentuk Kantor Komunikasi Kepresidenan yang dipimpin oleh Hasan Nasbi.
Penunjukan Hasan Nasbi sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenan berlanjut di era Prabowo Subianto. Namun, Hasan Nasbi hanya menjabat selama enam bulan di Kabinet Merah Putih. Dan akhirnya pada Kamis (17/4/2025), Prabowo menunjuk Mensesneg Prasetyo Hadi sebagai jubir presiden. Sedangkan pada Selasa (29/4/2025), Hasan Nasbi mengundurkan diri secara resmi dari posisi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO). Meskipun surat pengunduran dirinya sudah diserahkan sejak 21 April 2025.
Berikut adalah daftar nama-nama yang pernah menjabat sebagai juru bicara presiden dari era Gus Dur hingga Prabowo Subianto:
- Era Gus Dur: Wimar Witoelar, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Wahyu Muryadi
- Era Megawati Soekarnoputri: Tidak ada juru bicara resmi, namun Pramono Anung, Sutjipto, Roy B.B. Janis, dan Bambang Kesowo sering mewakili pernyataan presiden.
- Era SBY (Periode I): Andi Mallarangeng, Dino Patti Djalal
- Era SBY (Periode II): Dino Patti Djalal (kemudian digantikan Julian Aldrin Pasha)
- Era Jokowi (Periode I): Johan Budi Sapto Pribowo
- Era Jokowi (Periode II): Fadjroel Rachman
- Era Prabowo Subianto: Prasetyo Hadi (Mensesneg)