Warga Madiun Dikejutkan Penemuan Jenazah Pria Lanjut Usia di Rumahnya
Warga Desa Kertosari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan jenazah seorang pria lanjut usia bernama Joko Santoso di kediamannya, Selasa (29/4/2025). Jasad pria yang hidup seorang diri itu ditemukan dalam kondisi telah membusuk, mengindikasikan bahwa ia telah meninggal dunia beberapa hari sebelumnya.
Penemuan ini bermula dari laporan warga yang mencium aroma tidak sedap yang menyengat dari rumah Joko. Susanto, Pelaksana Tugas Kasun Kertosari, menjelaskan bahwa setelah dilakukan pengecekan, warga menemukan Joko telah meninggal dunia dalam kondisi yang memprihatinkan. "Warga melaporkan adanya bau busuk yang berasal dari rumah korban. Setelah diperiksa, ternyata benar, korban sudah meninggal dunia dalam kondisi membusuk," ujarnya.
Menurut keterangan Susanto, Joko Santoso telah lama berjuang melawan penyakit diabetes dan memilih untuk hidup seorang diri. Pihak kepolisian dari Sektor Geger, AKP Afin Choirudin, memastikan bahwa tidak ada indikasi tindak kekerasan yang menyebabkan kematian Joko. Hasil investigasi tim Inafis Polres Madiun menguatkan dugaan bahwa Joko meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.
"Dari hasil pemeriksaan, dapat disimpulkan bahwa korban meninggal dunia karena sakit," tegas Afin. Jenazah Joko kemudian dibawa ke RSUD Dolopo untuk dilakukan pemeriksaan visum lebih lanjut.
Pada hari sebelumnya, Senin (28/4/2025), penemuan mayat juga terjadi di lokasi lain di Madiun. Suparni (54), seorang warga Dusun Josaren, Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan, ditemukan tidak bernyawa di sebuah kebun porang di Petak 167 B RPH Pepe BKPH Petung, Desa Pajaran. Diduga, Suparni meninggal dunia akibat kelelahan saat tengah memanen porang.
AKP Koco Widodo, Kapolsek Saradan, mengkonfirmasi penemuan jenazah Suparni. Korban ditemukan oleh kerabatnya yang melakukan pencarian setelah Suparni tidak kunjung pulang sejak pagi hingga sore hari. "Korban ditemukan tergeletak tidak bernyawa di bawah pohon porang," kata Koco.
Hasil pemeriksaan terhadap jenazah Suparni juga tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan. Polisi menduga bahwa Suparni meninggal dunia akibat kelelahan dan riwayat penyakit jantung serta hipertensi yang dideritanya.