Pameran Indonesia-Arab Saudi di Masjid Istiqlal Diprotes Pengunjung: Janji Tak Sesuai Realita

Pameran Jembatan Persaudaraan Indonesia-Arab Saudi yang berlangsung di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, menuai kekecewaan dari sejumlah pengunjung yang merasa ekspektasi mereka tidak terpenuhi. Acara yang diharapkan menjadi sarana untuk mempererat hubungan bilateral ini justru diwarnai keluhan terkait manajemen dan isi pameran yang dinilai kurang memuaskan.

Seorang pengunjung bernama Nirmala, warga Cempaka Putih, mengungkapkan antusiasmenya sebelum mengunjungi pameran tersebut. Namun, ia harus menelan kekecewaan setelah mengantre selama hampir tiga jam hanya untuk menikmati pameran yang berlangsung singkat. Nirmala menyayangkan minimnya informasi dan penjelasan terkait miniatur serta foto-foto yang dipamerkan. Janji fasilitas menarik seperti virtual reality (VR), kaligrafi interaktif, mushaf, dan suvenir kurma tujuh rasa, ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Ia hanya mendapatkan Juz 'Amma dan poster Al-Fatihah.

Selain itu, Nirmala juga menyoroti kurangnya petugas yang mampu berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia. Kebanyakan panitia berasal dari Arab Saudi dan kesulitan memberikan penjelasan mendalam tentang konten pameran. Pengunjung lain, Harjana, juga mengkritik manajemen antrean yang dinilai tidak teratur dan berpotensi membahayakan pengunjung. Ia mengusulkan pembagian antrean per gelombang untuk menghindari kerumunan dan insiden seperti pingsan. Pemisahan antrean antara laki-laki dan perempuan juga menjadi perhatian Harjana, mengingat lokasi pameran berada di masjid.

Para pengunjung berharap penyelenggara dapat melakukan perbaikan signifikan dalam manajemen pameran di masa mendatang. Mereka menekankan pentingnya kehadiran petugas lokal yang mampu berkomunikasi dengan baik, penataan antrean yang lebih aman dan nyaman, serta penambahan fasilitas pendukung seperti kipas angin. Pameran yang dibuka sejak 24 April 2025 ini, menurut Kepala Humas Masjid Istiqlal Safarwadi Nurudin, telah menarik ribuan pengunjung setiap harinya. Namun, antusiasme awal ini diiringi dengan harapan agar penyelenggaraan pameran dapat ditingkatkan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik dan sesuai dengan ekspektasi pengunjung. Berikut poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Manajemen Antrean: Perlu penataan yang lebih baik untuk menghindari penumpukan dan memastikan keamanan pengunjung.
  • Informasi dan Penjelasan: Ketersediaan petugas yang mampu berbahasa Indonesia dan memberikan informasi detail tentang konten pameran sangat penting.
  • Fasilitas: Pemenuhan janji fasilitas yang dijanjikan dalam promosi, seperti VR dan suvenir, dapat meningkatkan kepuasan pengunjung.
  • Kenyamanan: Penambahan fasilitas pendukung seperti kipas angin dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung, terutama saat mengantre.
  • Pemisahan Antrean: Pertimbangkan pemisahan antrean antara laki-laki dan perempuan, terutama di lingkungan masjid.