Penipuan Umrah Berkedok Uang Gaib Terungkap di Banten, Puluhan Jemaah Jadi Korban
Kasus penipuan berkedok perjalanan umrah gratis yang menjerat puluhan calon jemaah berhasil dibongkar oleh pihak kepolisian di Banten. Modus operandi yang digunakan terbilang unik, yaitu dengan memanfaatkan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal mistis, khususnya keberadaan 'uang gaib'. Seorang tersangka berinisial L (51) mengaku memiliki kemampuan untuk mencairkan dana gaib senilai Rp 15 miliar, yang kemudian digunakan sebagai daya tarik untuk menjaring korban.
Berdasarkan keterangan dari Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, tersangka L meyakinkan para korban bahwa uang gaib tersebut dapat digunakan untuk membiayai perjalanan umrah secara gratis. Tersangka lain, berinisial R (47), bertugas merekrut calon jemaah dengan iming-iming imbalan Rp 1 miliar jika berhasil mengumpulkan sejumlah orang. Namun, dalam praktiknya, para korban tetap dimintai sejumlah uang dengan dalih biaya operasional.
Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa uang yang terkumpul dari para korban tidak sepenuhnya digunakan untuk keperluan umrah. Sebagian dana justru digunakan untuk kepentingan pribadi para tersangka, termasuk untuk membiayai upaya 'pencairan' uang gaib yang sebenarnya tidak pernah ada. Total kerugian yang dialami para korban mencapai lebih dari Rp 450 juta, dengan masing-masing korban menyerahkan uang mulai dari Rp 12 juta hingga Rp 30 juta.
Kasus ini mencuat setelah puluhan calon jemaah umrah terlantar di sebuah hotel di Jakarta. Mereka dijanjikan akan segera diberangkatkan ke Tanah Suci, namun ternyata hanya menjadi korban penipuan dari sebuah agen perjalanan bernama Restu Tiga Ibu. Polisi kemudian berhasil menangkap tersangka R di Sukabumi dan tersangka L di Sumedang, Jawa Barat. Hingga saat ini, tercatat 50 orang menjadi korban penipuan ini, dengan 28 orang telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap tawaran perjalanan umrah yang terlalu menggiurkan, serta tidak mudah percaya pada praktik-praktik yang berbau mistis.