Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, PVMBG Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, PVMBG Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan dengan serangkaian erupsi yang terjadi dalam kurun waktu enam jam pada Jumat, 7 Maret 2025. Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), empat kali erupsi tercatat terjadi antara pukul 12.00 WITA hingga 18.00 WITA. Erupsi pertama terpantau pukul 10.59 WITA, disusul erupsi berikutnya pada pukul 14.41 WITA, 15.47 WITA, dan terakhir pada pukul 17.37 WITA. Intensitas erupsi bervariasi, tercatat pada seismogram dengan amplitudo maksimum antara 14,8 mm hingga 29,6 mm dan durasi antara 50 hingga 58 detik.
Selain erupsi utama, PVMBG juga mendeteksi sejumlah aktivitas seismik lainnya yang mengindikasikan peningkatan tekanan di dalam gunung api. Dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 5,1 mm hingga 14,8 mm dan durasi 46 hingga 82 detik tercatat selama periode pengamatan. Aktivitas tremor harmonik juga terdeteksi sebanyak lima kali dengan amplitudo 5,9 mm hingga 7,4 mm dan durasi 76 hingga 95 detik. Satu kali gempa low frekuensi dengan amplitudo 11 mm dan durasi 22 detik, satu kali gempa tektonik lokal (amplitudo 7,4 mm, S-P 8,5 detik, durasi 35 detik), dan dua kali gempa tektonik jauh (amplitudo 4,4 mm hingga 5,1 mm, S-P 26,8 detik hingga 95 detik, durasi 125 hingga 197 detik) turut melengkapi data seismik yang direkam.
Kondisi cuaca di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dilaporkan cerah dan berawan dengan angin lemah bertiup ke arah barat dan barat laut. Suhu udara berkisar antara 25 derajat Celcius hingga 27 derajat Celcius. Meskipun demikian, PVMBG tetap mengeluarkan imbauan serius kepada masyarakat mengingat status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada Level III (Siaga). Zona bahaya telah ditetapkan, dan masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 km dari pusat erupsi dan sektoral barat daya-timur laut sejauh 6 km.
Sebagai langkah antisipasi, PVMBG menekankan pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan masyarakat terhadap arahan pemerintah daerah setempat. Penyebaran informasi yang tidak terverifikasi harus dihindari. Masyarakat di sekitar gunung api, khususnya di Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote, diimbau untuk mewaspadai potensi bahaya sekunder berupa banjir lahar hujan, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Penggunaan masker atau penutup hidung dan mulut juga disarankan bagi masyarakat yang terdampak hujan abu vulkanik untuk melindungi sistem pernapasan dari paparan abu.
Kesimpulannya, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki menuntut kewaspadaan tinggi dari seluruh pihak. Kerjasama antara PVMBG, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat krusial dalam mitigasi bencana dan perlindungan keselamatan warga sekitar. Pemantauan intensif dan kepatuhan terhadap rekomendasi yang dikeluarkan oleh otoritas terkait menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas gunung api ini. Semoga situasi dapat terkendali dan masyarakat tetap aman.