Sumardji Kecam Aksi Rasisme Suporter Indonesia Terhadap Pemain Chelsea
Sumardji Kecam Aksi Rasisme Suporter Indonesia Terhadap Pemain Chelsea
Manajer Tim Nasional Indonesia, Sumardji, mengecam keras tindakan rasisme yang dilakukan sejumlah suporter Indonesia terhadap Trevoh Chalobah, pemain Chelsea. Aksi tersebut muncul di media sosial menyusul cedera yang dialami Kevin Diks, pemain FC Copenhagen, dalam pertandingan leg pertama babak 16 besar UEFA Conference League 2024-2025 antara FC Copenhagen dan Chelsea di Stadion Parken, Kopenhagen, Jumat (7/3/2025).
Insiden bermula saat Diks mengalami cedera pergelangan kaki pada menit ke-77 setelah mengalami benturan dengan Chalobah. Meskipun benturan tersebut tak disengaja, dan Diks sendiri telah mengklarifikasi bahwa cedera tersebut bukan kesalahan Chalobah, sejumlah suporter Indonesia justru melayangkan pesan-pesan bernada rasisme kepada pemain Chelsea tersebut di media sosial. Diks sendiri telah menyatakan kekecewaannya atas tindakan tersebut melalui akun media sosialnya, menekankan penolakannya terhadap segala bentuk rasisme dan perilaku tidak sportif.
Sumardji, dalam pernyataannya yang dikutip dari BolaSport pada 7 Maret 2025, mengungkapkan rasa kecewa dan amarahnya terhadap perilaku tersebut. "Ya, saya sudah melihat itu di media sosial," ujarnya. Ia menegaskan bahwa tindakan rasisme tak dapat ditoleransi dalam sepak bola dan menekankan pentingnya sportivitas dan saling menghormati antar pemain dan suporter.
"Tentu saja saya sangat menyayangkan itu. Seharusnya tidak boleh keluar kata-kata rasis kepada pemain lawan," tambah Sumardji. Ia berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan menyerukan kepada seluruh suporter Indonesia untuk menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan etika dalam mendukung tim kesayangannya. Sumardji juga mendukung pernyataan Diks yang menegaskan bahwa cederanya bukan akibat kesalahan Chalobah.
Lebih lanjut, Sumardji berharap agar insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi para suporter Indonesia untuk lebih bijak dan bertanggung jawab dalam memberikan dukungan. Ia menekankan bahwa perilaku rasisme bukan hanya merugikan pemain yang menjadi sasaran, namun juga merusak citra sepak bola Indonesia di mata internasional.
Beruntung, cedera yang dialami Diks dinyatakan tidak terlalu parah. Ia diprediksi dapat pulih dan memperkuat Tim Nasional Denmark pada laga-laga selanjutnya. Sementara itu, Timnas Indonesia sendiri akan menghadapi pertandingan penting melawan Australia pada tanggal 20 Maret 2025 di Sydney Football Stadium, Sydney, dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Setelah itu, timnas Indonesia akan berhadapan dengan Bahrain pada tanggal 25 Maret 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan betapa krusialnya peran edukasi dan penegakan aturan terkait anti-rasisme dalam dunia sepak bola. Semoga kejadian ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku suporter agar tercipta lingkungan sepak bola yang lebih sehat, sportif, dan bebas dari segala bentuk diskriminasi.