Aksi Nekat Selebgram di Gedung Terbengkalai Bangkok Tuai Kecaman Publik
Aksi Berbahaya di Gedung Ikonik Bangkok Menuai Kritik Pedas
Sebuah aksi nekat yang dilakukan oleh seorang influencer media sosial di Bangkok telah memicu gelombang kecaman dari warganet. Ryan Robertson, nama influencer tersebut, mengunggah video dirinya dan beberapa rekannya menyusup dan memanjat Sathorn Unique Tower, sebuah bangunan terbengkalai yang dikenal dengan julukan "Gedung Hantu". Video tersebut, yang menampilkan Robertson dan teman-temannya berada di puncak gedung tanpa peralatan keselamatan yang memadai, sontak menjadi viral dan memicu perdebatan sengit.
Sathorn Unique Tower, yang terletak di kawasan Sathorn, merupakan proyek pembangunan apartemen mewah yang mangkrak sejak krisis finansial Asia pada tahun 1997. Bangunan ini memiliki daya tarik tersendiri karena menawarkan pemandangan spektakuler Sungai Chao Phraya dan pusat kota Bangkok. Namun, reputasinya sebagai "Gedung Hantu" muncul setelah penemuan mayat seorang turis Swedia di sana pada tahun 2014. Sejak saat itu, bangunan ini menjadi lokasi populer bagi para petualang urban dan pemburu hantu, meskipun akses ke dalamnya ilegal.
Aksi Robertson dan teman-temannya dianggap melanggar hukum karena mereka memasuki properti pribadi tanpa izin. Selain itu, banyak warganet yang mengecam tindakan mereka sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan membahayakan diri sendiri. Mereka menyoroti kurangnya peralatan keselamatan dan potensi risiko kecelakaan fatal mengingat kondisi bangunan yang tidak terawat. Video tersebut menunjukkan bagaimana mereka memotong gembok di pintu masuk dan kemudian mendaki ke atap, merekam diri mereka sendiri berdiri, berjalan, dan duduk di tepi bangunan yang rapuh.
Keterangan yang menyertai video tersebut, "POV: Anda orang pertama yang memanjat Menara Hantu Bangkok dalam 5+ tahun..." semakin memperparah reaksi negatif. Banyak yang berpendapat bahwa Robertson dan teman-temannya sengaja mencari sensasi dan popularitas dengan mengabaikan keselamatan dan hukum yang berlaku. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang Thailand, kepolisian, atau pemilik gedung, Rangsan Torsuwan, terkait insiden ini.
Sebelumnya, gedung ini sempat menjadi perbincangan hangat setelah seorang wanita yang mengaku sebagai agen properti mengumumkan penjualan gedung tersebut senilai 4 miliar baht. Namun, putra dari pemilik gedung, Rangsan Torsuwan, mengklarifikasi bahwa gedung tersebut masih dalam sengketa hukum dan belum dapat diperjualbelikan. Insiden ini semakin menambah daftar kontroversi yang menyelimuti Sathorn Unique Tower, sebuah bangunan ikonik yang menyimpan sejarah kelam dan menjadi simbol krisis ekonomi di Thailand.