Sinergi Pemerintah, Perguruan Tinggi, dan Industri Pacu Lahirnya Talenta AI Indonesia
Pemerintah Dorong Kolaborasi Lintas Sektor untuk Kembangkan Talenta AI
Pemerintah Indonesia tengah gencar mendorong kolaborasi strategis antara perguruan tinggi, sektor industri, dan lembaga riset. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan talenta-talenta muda di bidang kecerdasan artifisial (AI).
Menko PMK Pratikno menekankan bahwa sinergi antara berbagai pihak sangat krusial untuk menghasilkan AI developer dan AI preneur yang kompeten. Dengan adanya kolaborasi yang erat, Indonesia diharapkan dapat membangun kedaulatan teknologi AI di masa depan.
"Kami berupaya menyatukan kekuatan lembaga pendidikan tinggi, lembaga riset, dan dunia bisnis korporasi untuk mengembangkan talenta unggul. Tujuannya adalah agar kita memiliki SDM yang mumpuni dalam mengembangkan dan mengaplikasikan AI secara mandiri," jelas Pratikno.
Upaya ini juga sejalan dengan agenda pemerintah dalam mempercepat digitalisasi di sektor pendidikan. Mendikdasmen Abdul Mukti mengungkapkan bahwa pihaknya telah membuka pintu bagi berbagai mitra strategis untuk berkolaborasi. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan kompetensi guru dalam bidang coding dan AI.
"Kami aktif menjalin komunikasi dengan berbagai mitra potensial. Selain itu, kami juga menyediakan pendanaan khusus untuk pelatihan guru di bidang coding dan AI," ungkap Mukti.
Peluang Kolaborasi dengan Sektor Swasta
Mukti juga mengajak sektor swasta untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan talenta AI di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa beberapa perusahaan telah menawarkan beasiswa bagi mahasiswa yang mengambil program studi terkait AI.
"Kami sangat terbuka terhadap kolaborasi dengan pihak swasta. Ada beberapa mitra yang sudah menawarkan beasiswa untuk program S1 di bidang AI. Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi mereka di bidang ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Mukti menjelaskan bahwa pelatihan AI bagi guru akan diberikan dalam bentuk sertifikasi kompetensi. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengakuan formal terhadap kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan digital.
Dukungan Penuh untuk Guru
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa program peningkatan kompetensi ini tidak membebani keuangan guru. Mukti menyatakan bahwa pihaknya akan menggandeng mitra untuk menanggung biaya pelatihan.
"Kami sedang berupaya mencari mitra yang bersedia menyediakan pelatihan AI gratis bagi guru. Kami berharap dapat menjangkau sebanyak mungkin guru di seluruh Indonesia," pungkasnya. Salah satu mitra bahkan menawarkan pelatihan untuk 1 juta guru.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perguruan tinggi, sektor industri, dan lembaga riset, Indonesia optimis dapat melahirkan generasi muda yang unggul di bidang AI. Hal ini akan menjadi fondasi yang kokoh bagi pembangunan ekonomi digital yang berkelanjutan.