Sebuah inovasi unik diperkenalkan oleh sebuah kuil Tao di Johor, Malaysia, dengan meluncurkan 'AI Mazu', representasi digital dari Dewi Laut yang dihormati dalam kepercayaan tradisional Tiongkok. Inisiatif ini memungkinkan para penyembah untuk berinteraksi langsung dan mencari bimbingan dari sosok dewi melalui platform kecerdasan buatan.

Kuil Tianhou, yang terletak di wilayah selatan Malaysia, kini menjadi pusat di mana para pengunjung dapat memohon berkat dari Dewi AI, meminta interpretasi ramalan, dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan pribadi. Peluncuran AI Mazu ini merupakan hasil kolaborasi dengan perusahaan teknologi Malaysia, Aimazin, yang mengembangkan platform kecerdasan buatan tersebut.

Dewi AI ini digambarkan sebagai figur wanita yang anggun dalam balutan busana tradisional Tiongkok. Dengan suara yang menenangkan, AI Mazu mampu memberikan penjelasan terkait peruntungan, memberikan saran seperti meningkatkan keberuntungan dengan tetap berada di rumah.

Sebuah contoh interaksi yang dipublikasikan menunjukkan seorang influencer yang mencari saran dari AI Mazu terkait masalah tidur. AI Mazu, dengan penuh perhatian, menyarankan untuk minum air hangat sebelum tidur. Video interaksi ini mendapatkan respons positif dari warganet, dengan banyak yang mengirimkan emoji berdoa dan memohon berkat dari dewi.

Peluncuran AI Mazu ini bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-1.065 Dewi Laut, yang diperingati pada tanggal 20 April. Dewi Mazu, yang lahir sebagai Lin Mo pada tahun 960 di Pulau Meizhou, Fujian, dihormati sebagai pelindung para pelaut. Kisah hidupnya yang heroik, di mana ia meninggal saat berusaha menyelamatkan korban kapal karam, menjadikannya sosok yang sangat dihormati oleh komunitas Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di negara-negara Asia Tenggara.

Kuil-kuil yang memuliakan Mazu dapat ditemukan di seluruh wilayah, mencerminkan pengaruh budayanya yang luas dan peran sentralnya dalam kehidupan spiritual banyak orang.

Berikut adalah format markdown untuk list:

• Item 1
• Item 2
• Item 3