Antusiasme Warga Gunungkidul Ikuti Program Kesehatan Gratis Meningkat, Namun Integrasi Data Jadi Tantangan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terus berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG). Sejak diluncurkan pada Februari 2025, program ini telah menjangkau ribuan warga. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul menunjukkan bahwa hingga akhir April 2025, sebanyak 6.439 warga telah berpartisipasi dalam PKG. Jumlah ini tercatat melalui aplikasi Sehat Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono, mengungkapkan bahwa minat masyarakat terhadap PKG mengalami peningkatan signifikan. Pada awalnya, partisipasi cenderung rendah, dengan rata-rata hanya 100 peserta per hari pada bulan Maret. Namun, berkat sosialisasi yang lebih intensif dan peningkatan kesadaran masyarakat, jumlah peserta melonjak menjadi lebih dari 200 orang per hari pada bulan April. Ismono optimis bahwa target 10.000 peserta dalam 100 hari kerja Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, akan tercapai.
Meski demikian, pelaksanaan PKG di lapangan tidak terlepas dari berbagai tantangan. Salah satu kendala utama adalah masih banyak warga yang enggan datang langsung ke Puskesmas untuk mengikuti pemeriksaan. Selain itu, sebagian pendaftar belum mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM) untuk melakukan skrining mandiri, sehingga petugas kesehatan harus meluangkan waktu lebih banyak untuk membantu proses pendaftaran dan skrining.
Selain itu, masalah integrasi data juga menjadi perhatian. Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) belum terhubung secara otomatis dengan sistem rekam medis elektronik yang digunakan di Puskesmas. Akibatnya, petugas kesehatan terpaksa melakukan entri data secara manual sebanyak dua kali, yang tentu saja memakan waktu dan tenaga.
Menyadari tantangan ini, Puskesmas Paliyan mengambil inisiatif proaktif untuk menjangkau masyarakat secara langsung. Kepala Puskesmas Paliyan, Lukito, menjelaskan bahwa pihaknya melakukan strategi "jemput bola" dengan membuka pendaftaran PKG di berbagai kegiatan masyarakat. Petugas kesehatan juga memberikan pendampingan kepada warga untuk mendaftar melalui aplikasi. Upaya ini membuahkan hasil positif, dengan peningkatan jumlah peserta PKG di Puskesmas Paliyan dari sekitar 200 orang pada bulan Maret menjadi 327 orang pada bulan April.
Daftar Kendala Program Pemeriksaan Gratis di Gunungkidul:
- Keengganan warga datang ke Puskesmas.
- Banyak pendaftar belum mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM).
- Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) belum terintegrasi dengan aplikasi rekam medis Puskesmas.
Upaya jemput bola yang dilakukan oleh Puskesmas Paliyan dapat menjadi contoh bagi Puskesmas lain di Gunungkidul untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program PKG. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul perlu segera mengatasi masalah integrasi data agar proses pencatatan dan pelaporan menjadi lebih efisien dan akurat. Dengan mengatasi berbagai kendala ini, diharapkan program PKG dapat berjalan lebih optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi kesehatan masyarakat Gunungkidul.