Bank BJB Catat Kinerja Positif di Kuartal Pertama 2025, Raih Laba Rp 606 Miliar

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) mengumumkan pencapaian laba sebelum pajak sebesar Rp 606 miliar pada kuartal I tahun 2025. Capaian ini didorong oleh beberapa faktor strategis, termasuk ekspansi kredit yang terencana, penguatan layanan digital, dan kontribusi signifikan dari anak perusahaan.

Direktur Utama bank bjb, Yusuf Saadudin, menjelaskan bahwa total aset bank mengalami peningkatan sebesar 10,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), mencapai Rp223,1 triliun. Kontribusi dari Kelompok Usaha Bank (KUB) juga cukup besar, mencapai Rp 38,8 triliun atau sekitar 17,4 persen dari total aset. Dari sisi pembiayaan, bank bjb mencatatkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 11,4 persen yoy menjadi Rp145,4 triliun. Kredit konsumer masih menjadi penyumbang utama, dengan pertumbuhan sebesar 4,7 persen, didukung oleh peningkatan kredit bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Salah satu inovasi digital yang berkontribusi signifikan adalah platform KGB Pisan. Dalam waktu kurang dari setahun, platform ini berhasil menarik 3.987 rekening baru dan mencatatkan kredit outstanding sebesar Rp62,9 miliar. Direktur Operasional dan Teknologi Informasi bank bjb, Ayi Subarna, menekankan bahwa transformasi digital telah terbukti efektif dalam memperluas akses layanan dan memperkuat posisi bank bjb di segmen ritel.

Bank bjb juga menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pembiayaan berkelanjutan. Portofolio kredit hijau mencapai Rp17,7 triliun atau 15 persen dari total kredit, meningkat 7,2 persen dibandingkan periode sebelumnya. Sebagai bagian dari upaya ini, bank bjb telah menerbitkan Sustainable Bond tahap pertama senilai Rp1 triliun dan berencana untuk menerbitkan tahap kedua dalam waktu dekat.

Dana Pihak Ketiga (DPK) bank bjb tercatat tumbuh menjadi Rp 153,8 triliun secara konsolidasi. Anak perusahaan turut berkontribusi sebesar Rp 27 triliun terhadap pertumbuhan DPK ini. Pertumbuhan DPK ini membantu menjaga rasio penyaluran kredit (LDR) tetap optimal.

Mobile banking DIGI by bank bjb juga mengalami pertumbuhan yang pesat. Dalam 12 bulan terakhir, platform ini mencatatkan 2,3 juta pengguna aktif dengan total transaksi mencapai Rp89,7 triliun, meningkat 23,9 persen yoy. Ekosistem digital bank bjb juga diperkuat melalui 1,3 juta merchant QRIS dan lebih dari 27.000 agen bjb BiSA di berbagai daerah.

Ayi Subarna menambahkan bahwa sinergi antara manajemen dan pemegang saham, terutama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menjadi fondasi penting dalam menjaga keberlanjutan kinerja bank bjb. Dengan strategi adaptif, inovasi digital, dan tata kelola yang baik, bank bjb optimis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan sepanjang tahun 2025.