Semburan Lumpur Panas di Madina: Walhi Tuding Aktivitas Panas Bumi PT SMGP Sebagai Pemicu

Semburan Lumpur Panas di Madina: Walhi Tuding Aktivitas Panas Bumi PT SMGP Sebagai Pemicu

Semburan lumpur panas yang meresahkan warga Desa Roburan Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan, Mandailing Natal, Sumatera Utara, menjadi sorotan serius dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Organisasi lingkungan ini menduga bahwa aktivitas eksploitasi panas bumi yang dilakukan oleh PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) menjadi penyebab utama fenomena tersebut.

Dampak Buruk yang Berulang

Menurut Walhi Sumut, semburan lumpur panas ini bukanlah kejadian baru. Rianda Purba, Direktur Walhi Sumut, mengungkapkan bahwa fenomena ini telah berlangsung selama dua tahun terakhir. Semburan tersebut, yang berjarak hanya 10 hingga 15 meter dari lokasi pengeboran, tidak hanya menimbulkan bau menyengat tetapi juga merusak tanaman, termasuk pohon karet. Selain itu, warga di sekitar aliran Sungai Aek Roburan mengeluhkan kualitas air yang buruk dan berdampak negatif pada produktivitas pertanian padi mereka.

Trauma dan Dugaan Pelanggaran Hukum

Walhi juga menyoroti kurangnya edukasi dan infrastruktur keselamatan bagi warga terdampak, yang masih trauma akibat kebocoran gas pada tahun 2021. Mereka menduga adanya kejanggalan dalam proses penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) serta penerbitan izin pengelolaan proyek panas bumi oleh PT SMGP.

Tuntutan Walhi

Walhi mendesak pemerintah untuk segera mencabut izin operasional PT SMGP dan menuntut akuntabilitas hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat. Mereka juga menekankan pentingnya penghentian aktivitas perusahaan demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.

Tanggapan PT SMGP

Menanggapi tudingan tersebut, Corporate Communication Manager PT SMGP, Agung Iswara, menyatakan bahwa lokasi semburan lumpur panas berada di luar area sumur Pad-E milik PT SMGP. Ia mengklaim bahwa manifestasi di sekitar area Pad-E merupakan fenomena alamiah yang telah terpantau sejak tahun 2021 dan tidak berkaitan dengan kegiatan produksi perusahaan. Agung juga menegaskan bahwa PT SMGP berkomitmen untuk menjalankan operasional sesuai regulasi dan mengutamakan keselamatan.

Penyelidikan Pemerintah Daerah

Bupati Mandailing Natal, Saipullah Nasution, menyatakan bahwa pemerintah daerah akan menurunkan tim peneliti untuk memastikan apakah semburan tersebut berbahaya atau tidak. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap temuan tiga titik baru semburan dengan ukuran sekitar 5x5 meter persegi.

Daftar keluhan warga :

  • Kualitas air buruk.
  • Bau menyengat.
  • Gangguan produktivitas pertanian padi.
  • Pusing.
  • Mual.
  • Pingsan.

Walhi menyoroti :

  • Kurangnya edukasi dari pemerintah.
  • Minimnya infrastruktur keselamatan.
  • Kejanggalan dalam proses penyusunan Amdal.
  • Penerbitan izin pengelolaan proyek panas bumi oleh PT SMGP.

Walhi Sumut juga menyoroti beberapa kejadian yang diduga disebabkan oleh PT SMGP :

  • Keracunan massal tahun 2024.
  • Kejadian serupa pada tahun 2021 yang menewaskan lima orang warga.
  • Dampak kesehatan jangka panjang yang dialami warga Desa Sibangor dan Sibangor Tonga.