Sinyal Positif Investasi Apple di Indonesia: Pemerintah Sambut Baik Potensi Peningkatan
markdown Kabar baik menghampiri dunia investasi di Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan tanggapan positif terhadap sinyalemen peningkatan investasi dari raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple Inc. Respon ini muncul setelah adanya indikasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengenai potensi penambahan modal yang akan digelontorkan Apple di tanah air.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan bahwa hingga saat ini, realisasi investasi Apple masih berjalan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditandatangani sebelumnya. "Saya akan melakukan pengecekan lebih lanjut, tetapi sepengetahuan saya, investasi Apple masih sejalan dengan Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati antara Kemenperin dan Apple," ungkap Agus di Gedung Parlemen, Jakarta. Ia menambahkan, "Tidak ada perubahan. Kami telah berkoordinasi dengan pihak Apple dan mereka menegaskan komitmen untuk melanjutkan apa yang telah disepakati."
Sebelumnya, Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani, mengindikasikan adanya potensi peningkatan investasi Apple di Indonesia setelah melakukan pertemuan dengan sejumlah vendor perusahaan tersebut. "Kami melihat adanya potensi peningkatan investasi Apple berdasarkan komunikasi yang telah kami lakukan dengan mereka," ujar Rosan dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi. Ia menjelaskan bahwa pembicaraan dengan tiga vendor Apple lainnya mengarah pada kemungkinan investasi di Indonesia.
Lebih lanjut, Rosan mengungkapkan bahwa perusahaan asal China, Huayou, yang tengah menjalin komunikasi intensif dengan Indonesia terkait investasi baterai listrik, juga merupakan pemasok komponen untuk produk Apple. Hal ini membuka peluang investasi tambahan dari Apple, mengingat rantai pasokannya yang semakin terintegrasi dengan Indonesia. "Kami telah menyampaikan hal ini kepada mereka. Sekarang mereka memiliki minat yang kuat untuk berinvestasi di Indonesia, karena tujuan mereka adalah untuk memasok kebutuhan Apple. Ini merupakan kesempatan yang akan kami gali lebih dalam lagi untuk meningkatkan investasi di Indonesia, khususnya di sektor teknologi," jelas Rosan.
Selain itu, Rosan juga menyinggung tentang rencana pembangunan pabrik AirTag di Batam. Ia menegaskan bahwa Apple telah membeli lahan untuk proyek tersebut, menandakan komitmen investasi yang berkelanjutan meskipun terdapat dinamika geopolitik dan geoekonomi global. Diketahui sebelumnya, Apple Inc. telah menyetujui pembangunan pabrik AirTag di Batam sebagai bagian dari realisasi komitmen investasinya di Indonesia. Pembangunan pabrik ini akan dilakukan oleh vendor, salah satunya adalah ICT Luxshare, dengan nilai investasi mencapai 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 16 triliun. Pabrik ini ditargetkan untuk memenuhi 65 persen kebutuhan AirTag global. Pemerintah menargetkan penyelesaian pembangunan pabrik pada awal tahun 2026.
Berikut adalah poin-poin penting terkait investasi Apple di Indonesia:
- Komitmen Berkelanjutan: Investasi Apple di Indonesia dipastikan terus berjalan sesuai dengan kesepakatan yang telah ada.
- Potensi Peningkatan: Terdapat indikasi peningkatan investasi Apple di masa depan.
- Pabrik AirTag di Batam: Pembangunan pabrik AirTag di Batam tetap berjalan dengan target penyelesaian awal tahun 2026.
- Keterlibatan Vendor: Pembangunan pabrik dilakukan oleh vendor, bukan langsung oleh Apple.
- Dukungan Pemerintah: Pemerintah Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap investasi Apple dan terus berupaya untuk menarik investasi di sektor teknologi.