Diabetes di Usia Muda: Faktor Risiko dan Strategi Pencegahan Menurut Ahli

Ancaman Diabetes Mengintai Generasi Muda: Kenali Faktor Risiko dan Langkah Preventif

Diabetes, penyakit yang identik dengan usia lanjut, kini semakin mengkhawatirkan karena prevalensinya meningkat di kalangan usia muda. Dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp.PD(K), seorang pakar penyakit dalam, mengungkapkan bahwa gaya hidup modern dan faktor genetik menjadi pemicu utama lonjakan kasus diabetes pada generasi muda. Kesadaran akan faktor risiko dan penerapan langkah pencegahan sejak dini menjadi krusial untuk melindungi kesehatan generasi penerus bangsa.

Faktor Risiko Diabetes di Usia Muda

Dr. Andi menjelaskan bahwa kombinasi gaya hidup tidak sehat dan predisposisi genetik menciptakan lingkungan yang ideal bagi perkembangan diabetes di usia muda. Berikut adalah beberapa faktor risiko utama yang perlu diwaspadai:

  • Pola Makan Buruk: Konsumsi makanan tinggi gula, makanan olahan, dan minuman manis secara berlebihan menjadi ancaman serius. Kebiasaan ini memicu resistensi insulin dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
  • Kurangnya Aktivitas Fisik: Gaya hidup sedentari, di mana aktivitas fisik minim, berkontribusi pada peningkatan berat badan dan penurunan sensitivitas insulin.
  • Riwayat Keluarga: Individu dengan anggota keluarga yang menderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit yang sama. Faktor genetik memainkan peran penting dalam kerentanan terhadap diabetes.
  • Obesitas: Kelebihan berat badan, terutama di area perut, meningkatkan resistensi insulin dan mempercepat perkembangan diabetes.

Strategi Pencegahan Diabetes yang Efektif

Meskipun faktor genetik tidak dapat diubah, perubahan gaya hidup yang signifikan dapat mengurangi risiko diabetes secara drastis. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang direkomendasikan:

  • Kontrol Berat Badan: Menurunkan berat badan, bahkan sedikit saja (5-7%), dapat memberikan dampak positif yang besar dalam mencegah diabetes, terutama bagi individu dengan prediabetes.
  • Aktif Bergerak: Rutin berolahraga atau melakukan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu. Kombinasikan latihan aerobik (seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda) dengan latihan kekuatan untuk hasil yang optimal.
  • Pola Makan Sehat: Fokus pada konsumsi makanan utuh dan alami, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Batasi asupan gula, makanan olahan, dan lemak jenuh.
  • Pilih Lemak Sehat: Gantikan lemak jenuh (ditemukan dalam daging merah dan produk susu tinggi lemak) dengan lemak tak jenuh yang lebih sehat (ditemukan dalam ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun).
  • Hindari Diet Ekstrem: Alih-alih mengikuti diet ketat jangka pendek, fokuslah pada perubahan gaya hidup yang berkelanjutan dan dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
  • Skrining Rutin: Bagi individu dengan faktor risiko (seperti riwayat keluarga diabetes, obesitas, atau pernah mengalami diabetes gestasional), skrining rutin sangat penting untuk mendeteksi dini dan mencegah perkembangan penyakit.

Dengan memahami faktor risiko dan menerapkan langkah pencegahan yang tepat, generasi muda dapat melindungi diri dari ancaman diabetes dan menikmati hidup yang lebih sehat dan berkualitas.

Perubahan gaya hidup yang positif, seperti pola makan sehat dan aktivitas fisik teratur, merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kesejahteraan. Jangan tunda untuk memulai perubahan ini sekarang demi masa depan yang lebih cerah dan bebas diabetes.