Ekonomi Indonesia Diproyeksikan Melonjak: Aset Danantara Sentuh Kuadriliun Rupiah, Investasi Asing Meningkat, dan UMKM Jadi Fokus Pembiayaan
Optimisme Ekonomi Indonesia Menguat: Danantara, UMKM, dan Investasi Jadi Pilar Utama
Perekonomian Indonesia menunjukkan sinyal positif dengan sejumlah perkembangan signifikan di berbagai sektor. Proyeksi peningkatan aset Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), fokus pada pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) oleh lembaga keuangan, serta investasi asing yang terus mengalir, menjadi indikator utama penguatan ekonomi nasional.
Aset Danantara Diprediksi Meroket
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan optimisme terkait potensi aset Danantara yang diperkirakan akan mencapai 1 triliun dollar AS, atau sekitar Rp 16.800 triliun (Rp 16,8 kuadriliun). Pernyataan ini disampaikan setelah Town Hall Danantara di Jakarta International Convention Center (JICC) pada Senin, 28 April 2025. Rosan Roeslani, CEO Danantara, menjelaskan bahwa nilai aset tersebut berasal dari pengelolaan aset BUMN yang mencapai 982 miliar dollar AS. Aset ini mencakup 844 perusahaan BUMN, termasuk anak perusahaan, cucu perusahaan, dan seterusnya, yang secara resmi menjadi bagian dari kepemilikan Danantara sejak 21 Maret lalu.
UMKM Jadi Prioritas Pembiayaan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyusun Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) mengenai Akses Pembiayaan kepada UMKM. RPOJK ini akan mewajibkan Lembaga Keuangan Non-Bank (LKNB) untuk menetapkan target penyaluran pembiayaan kepada UMKM dalam rencana bisnis tahunan mereka. Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, menjelaskan bahwa kewajiban serupa telah diterapkan di sektor perbankan melalui POJK Nomor 5/POJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis Bank. Penerapan aturan ini pada LKNB diharapkan dapat meningkatkan akses UMKM terhadap sumber pendanaan yang lebih luas.
Investasi Asing Terus Mengalir
Perusahaan asal Purwakarta, Indorama, berencana membangun pabrik blue ammonia di Louisiana, Amerika Serikat, dengan nilai investasi mencapai 2 miliar dollar AS. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan rencana ini kepada Presiden Prabowo Subianto. Indorama, yang awalnya bergerak di bidang tekstil, telah berekspansi ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, menunjukkan daya saing perusahaan Indonesia di kancah global.
Penukaran Uang Rupiah yang Dicabut dari Peredaran
Bank Indonesia (BI) mengimbau masyarakat untuk segera menukarkan empat pecahan uang kertas rupiah tahun emisi 1979, 1980, dan 1982 yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran. Batas waktu penukaran adalah 30 April 2025. Pecahan yang dimaksud adalah Rp 10.000 Emisi 1979, Rp 5.000 Tanda Tahun 1980, Rp 1.000 Emisi 1980, dan Rp 500 Tanda Tahun 1982. Uang rupiah yang telah dicabut tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
Kepemilikan Asing atas Perusahaan AS
Dalam perkembangan lain, beberapa perusahaan besar Amerika Serikat kini dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan asal China. Akuisisi ini mencakup berbagai sektor, mulai dari makanan hingga teknologi. Contohnya, WH Group (sebelumnya Shuanghui International) mengakuisisi Smithfield Foods pada 2013, yang menjadi salah satu akuisisi terbesar dalam sejarah industri makanan AS.
Daftar Perusahaan AS yang Dikuasai China:
- Smithfield Foods
- GE Appliances
- Motorola
- Cirrus Aircraft
Perkembangan-perkembangan ini secara keseluruhan memberikan gambaran positif terhadap prospek ekonomi Indonesia. Peningkatan aset Danantara, dukungan terhadap UMKM, investasi asing, memberikan harapan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.