Insiden Kekerasan di Turnamen Futsal Unesa: Pelatih Diduga Lakukan Tindak Agresi pada Pemain SD
Insiden Kekerasan Warnai Turnamen Futsal Tingkat Sekolah Dasar di Surabaya
Sebuah insiden kekerasan mencoreng gelaran turnamen futsal tingkat Sekolah Dasar (SD) yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Peristiwa yang terjadi pada Minggu, 27 April 2025 di lapangan futsal Labschool Unesa ini melibatkan seorang pelatih yang diduga melakukan tindakan agresi terhadap pemain dari tim lawan.
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi dalam turnamen futsal yang mereka selenggarakan. Insiden tersebut melibatkan seorang pelatih yang diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang pemain SD dari tim lawan. Dugaan tindakan kekerasan tersebut dilakukan oleh BAZ (30) terhadap BAI (11) saat pertandingan antara MI Al-Hidayah melawan SDN Simolawang.
Menurut Direktur Humas Unesa, Vinda Maya Setianingrum, insiden ini terjadi saat pertandingan semifinal antara MI Al-Hidayah dan SDN Simolawang Surabaya. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 4-2. Unesa menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban dan tim yang bertanding. Pihak penyelenggara pertandingan telah mendampingi korban untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Pihak Unesa mengecam tindakan kekerasan yang terjadi dan akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Kronologi Kejadian
Insiden bermula saat tim MI Al-Hidayah merayakan kemenangan mereka di depan tribun penonton. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat sekelompok anak-anak berseragam hijau melakukan selebrasi dengan gestur tangan di belakang telinga. Tiba-tiba, seorang pria berpakaian kasual menghampiri mereka dan mendorong salah seorang pemain hingga terjatuh. Pria tersebut juga terlihat menunjuk-nunjuk korban yang sudah terkapar di tanah.
Kejadian ini sontak memicu reaksi dari para penonton dan ofisial pertandingan. Dua orang wasit dan sejumlah orang lainnya berusaha melerai dan menenangkan situasi yang mulai memanas.
Dampak dan Tindakan Selanjutnya
Akibat insiden tersebut, korban dilaporkan mengalami trauma dan dugaan keretakan tulang ekor. Pihak sekolah dan keluarga korban telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. Unesa sebagai penyelenggara turnamen menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas kejadian ini dan berjanji akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku.
Unesa juga akan meningkatkan pengawasan dan keamanan dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk menjunjung tinggi sportivitas dan menghindari tindakan kekerasan dalam dunia olahraga, khususnya di kalangan anak-anak.