Nepal Perketat Aturan Pendakian Everest: Syarat Pengalaman Minimal Gunung 7.000 Meter

Gunung Everest, atap dunia yang ikonik, akan segera memberlakukan aturan pendakian yang lebih ketat. Pemerintah Nepal tengah merancang regulasi baru yang mensyaratkan para pendaki untuk memiliki pengalaman mendaki gunung dengan ketinggian minimal 7.000 meter di wilayah Nepal sebelum diizinkan menaklukkan Everest.

Kebijakan ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya kekhawatiran tentang kepadatan pendaki dan risiko keselamatan di gunung tersebut. Pada musim pendakian tahun lalu, ratusan pendaki mengantre di zona berbahaya yang dikenal sebagai "Death Zone", wilayah dengan kadar oksigen sangat rendah yang telah merenggut banyak nyawa. Data menunjukkan bahwa dari ratusan izin yang dikeluarkan, belasan pendaki meninggal dunia dan beberapa lainnya hilang.

Rancangan undang-undang yang diajukan ke Majelis Nasional Nepal menggarisbawahi pentingnya pengalaman pendakian sebagai syarat utama. Selain itu, aturan tersebut mewajibkan pemandu dan pemimpin tim pendakian (sardar) haruslah warga negara Nepal. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan standar keselamatan dan profesionalisme dalam industri pendakian.

Namun, usulan ini menuai kritik dari sejumlah operator ekspedisi internasional. Mereka berpendapat bahwa pengalaman mendaki gunung 7.000 meter di luar Nepal juga harus dipertimbangkan. Lukas Furtenbach, dari Furtenbach Adventures, berpendapat bahwa pembatasan ini kurang bijaksana dan menyarankan agar gunung-gunung populer yang sering digunakan sebagai latihan pendakian, seperti Ama Dablam, Aconcagua, dan Denali, juga diakui sebagai bukti pengalaman yang relevan.

Kekhawatiran lain yang muncul adalah potensi kekurangan pemandu berkualifikasi tinggi di Nepal. Furtenbach menekankan perlunya mengizinkan pemandu dari negara lain untuk bekerja di Everest, asalkan mereka memiliki sertifikasi internasional yang diakui, seperti IFMGA (International Federation of Mountain Guides Associations). Garrett Madison dari Madison Mountaineering juga mengusulkan bahwa pendakian gunung dengan ketinggian 6.500 meter sudah cukup sebagai bukti pengalaman yang memadai, mengingat keterbatasan jumlah gunung 7.000 meter yang layak didaki di Nepal.

Nepal memiliki lebih dari 400 gunung yang terbuka untuk ekspedisi, termasuk puluhan yang memiliki ketinggian di atas 7.000 meter. Namun, hanya sebagian kecil dari gunung-gunung tersebut yang menjadi tujuan populer di kalangan pendaki. Tashi Lhakpa Sherpa dari 14 Peaks Expedition, yang telah delapan kali mendaki Everest, mengakui bahwa "hanya beberapa dari gunung 7.000 meter yang benar-benar menarik minat pendaki."

Jika rancangan undang-undang ini disahkan, akan terjadi perubahan signifikan dalam industri pendakian Nepal, yang merupakan sumber pendapatan utama bagi negara tersebut. Pemerintah Nepal berharap aturan baru ini akan meningkatkan keselamatan pendaki, melindungi reputasi Everest sebagai puncak tertinggi dan paling menantang di dunia, serta memastikan keberlanjutan industri pendakian di masa depan.