Hasan Nasbi Mengundurkan Diri dari PCO: Sorotan Kontroversi dan Kilas Balik Aset Kekayaan

Hasan Nasbi, sosok yang sempat menjadi perhatian publik, resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO) pada tanggal 21 April 2025. Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan yang mendalam, sebagaimana disampaikan oleh Hasan sendiri. Ia menyatakan bahwa pengunduran dirinya bukan merupakan reaksi spontan, melainkan hasil evaluasi yang tenang dan bertujuan untuk kebaikan komunikasi pemerintah di masa mendatang.

Dalam pernyataannya, Hasan menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya untuk menjadi bagian dari Kabinet Merah Putih. Ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama masa jabatannya, pelayanan yang diberikan belum sepenuhnya memenuhi harapan Presiden.

Sebelum pengunduran dirinya, Hasan Nasbi sempat menjadi sorotan publik terkait dengan komentarnya terhadap insiden yang dialami oleh seorang jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana, yang menerima kiriman kepala babi. Pernyataan Hasan terkait insiden tersebut menuai beragam reaksi dari berbagai elemen masyarakat.

Di luar dinamika jabatannya, publik juga menyoroti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Hasan Nasbi. Berdasarkan laporan yang disetorkan pada Desember 2024, total kekayaan Hasan mencapai angka yang cukup signifikan. Salah satu aspek yang menarik perhatian adalah nilai aset transportasi dan mesin yang dimilikinya, yang mencapai sekitar Rp 9 miliar.

Berikut adalah rincian aset transportasi dan mesin yang tercatat dalam LHKPN Hasan Nasbi:

  • BMW X5 (2022): Rp 1,2 miliar
  • Honda HR-V (2022): Rp 270 juta
  • Toyota Hiace (2018): Rp 420 juta
  • MINI Cooper S Hatch A/T (2022): Rp 899 juta
  • Mercedes-Benz G63 (2023): Rp 6.713.382.499
  • Honda BeAT (2021): Rp 13 juta

Secara keseluruhan, total harta kekayaan Hasan Nasbi tercatat sebesar Rp 41,3 miliar. Aset transportasi dan mesin menjadi komponen terbesar ketiga dalam total kekayaannya, setelah kas dan setara kas serta tanah dan bangunan.

Pengunduran diri Hasan Nasbi dari PCO dan sorotan terhadap kekayaannya menjadi catatan penting dalam dinamika pemerintahan dan transparansi pejabat publik.