Dosen Telkom University Dianugerahi Penghargaan Asia Women Tech Leaders Awards 2025 atas Dedikasi dalam Mengatasi Kesenjangan Digital

Penghargaan Bergengsi Diraih Dosen Telkom University Atas Komitmennya Terhadap Pemberdayaan Perempuan di Bidang Teknologi

Bandung - Lia Yuldinawati, seorang anggota civitas akademika dari Telkom University (Tel-U), baru-baru ini menerima penghargaan prestisius, yaitu 50 Asia Women Tech Leaders Awards (AWTLA) 2025. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi signifikan yang telah diberikan oleh para perempuan di seluruh Asia dalam memajukan sektor teknologi.

Momen penerimaan penghargaan tersebut berlangsung di Cassia Junior Ballroom, Marina Bay Sands, Singapura, pada hari Selasa, 29 April 2025. Dalam pernyataan resminya, Lia mengungkapkan bahwa penghargaan ini semakin memperkuat tekadnya untuk terus berupaya mengurangi kesenjangan digital yang masih terjadi di Indonesia.

"Kesenjangan akses terhadap konektivitas internet di Indonesia masih menjadi isu yang perlu ditangani. Saya memiliki kesadaran penuh akan hal ini, dan termotivasi untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia. Kesenjangan yang terus dibiarkan berpotensi menghambat kemajuan bangsa," ungkap Lia dalam pesan singkat yang diterima pada Rabu, 30 April 2025.

Selama hampir satu dekade terakhir, Lia telah menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam pemberdayaan perempuan di bidang teknologi. Ia secara konsisten memberikan dukungan kepada perempuan Indonesia untuk mengatasi kesenjangan gender digital yang ada. Menurut Lia, perempuan menghadapi tantangan berupa akses internet yang 40 persen lebih rendah dibandingkan laki-laki. Hal ini menjadi fokus utama dalam upayanya untuk mengurangi kesenjangan digital.

"Motivasi saya adalah menjadi penggerak literasi digital, khususnya bagi perempuan wirausaha atau womenpreneurs yang memiliki peran penting dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.

Lia juga menyoroti bahwa lebih dari separuh perempuan di Indonesia menghadapi hambatan signifikan di tempat kerja akibat transformasi digital yang masif. Penghargaan AWTLA 2025, menurutnya, menjadi simbol pengakuan atas kontribusi yang telah diberikan oleh Lia dan perempuan Asia lainnya di bidang teknologi.

AWTLA 2025: Mendorong Keberagaman Gender dalam Pengembangan SDM Teknologi

AWTLA menekankan pentingnya keberagaman gender sebagai elemen krusial dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sektor teknologi yang terus berkembang pesat. Dari hampir 150 kandidat yang berasal dari berbagai negara di Asia, terpilih 50 wanita yang berasal dari Malaysia, India, Mongolia, Jepang, Australia, Singapura, Filipina, dan Pakistan.

Para penerima penghargaan tersebut merupakan ahli di bidang teknologi, pemimpin, dan peneliti dari berbagai perusahaan dan universitas terkemuka, termasuk Google Cloud, IBM, dan The National University of Singapore.

Pengumuman penghargaan ini yang bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional 2025, memberikan sorotan khusus bagi para perempuan yang menjadi motor penggerak inovasi di Asia. AWTLA memandang pentingnya pengakuan dan pemberdayaan bagi perempuan sebagai simbol perubahan transformatif menuju inklusivitas dan inovasi dalam lanskap teknologi Asia.

Penghargaan ini memiliki empat dimensi penting, yaitu:

  • Validasi: Penghargaan ini merupakan bukti pencapaian dan dampak luar biasa para pemenangnya terhadap industri teknologi.
  • Visibilitas: AWTLA menjadi wadah penting bagi perempuan untuk mendapatkan pengakuan baik di Asia maupun secara global.
  • Pemberdayaan: Penghargaan ini diharapkan dapat menginspirasi generasi perempuan saat ini dan yang akan datang untuk mengejar dan unggul dalam karier di bidang teknologi.
  • Jaringan: AWTLA membuka peluang baru untuk kolaborasi potensial di industri teknologi.

Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan semakin banyak perempuan yang termotivasi untuk berkontribusi aktif dalam memajukan sektor teknologi dan mengatasi berbagai tantangan yang ada, termasuk kesenjangan digital.