Pemerintah Imbau Calon Jemaah Haji Patuhi Regulasi Visa Arab Saudi yang Semakin Ketat

Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menyampaikan imbauan penting kepada seluruh calon jemaah haji Indonesia terkait dengan regulasi visa haji yang diterapkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Dalam keterangan resminya, beliau menekankan pentingnya bagi para calon jemaah untuk mematuhi aturan yang berlaku dan tidak mencoba untuk berangkat ke Tanah Suci tanpa visa haji yang sah.

Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa Pemerintah Arab Saudi telah memperketat pengawasan dan penegakan hukum terkait dengan visa haji. Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Ia juga mengingatkan para calon jemaah agar tidak mudah tergiur dengan tawaran-tawaran dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang menjanjikan kemudahan untuk berangkat haji tanpa visa resmi.

"Saya mengimbau dengan sangat kepada calon jemaah haji nonreguler, lebih baik dipikirkan kembali. Sebab, Arab Saudi tahun ini sangat ketat. Super, super ketat," ujar Nasaruddin Umar.

Lebih lanjut, Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa jemaah haji yang tidak memiliki visa haji yang sah akan dilarang memasuki Masjidil Haram. Hal ini tentu akan menghambat pelaksanaan ibadah haji dan dapat menimbulkan masalah yang lebih besar bagi jemaah yang bersangkutan.

"Memasuki Haram tanpa visa haji tidak diperbolehkan. Jika itu umrah, saat ini bukan waktunya untuk umrah. Turun dari bus akan dijemput. Jika tidak ada visa haji, akan disuruh kembali," tegasnya.

Menag yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal ini menambahkan bahwa saat ini Masjidil Haram sudah dikosongkan dari jemaah umrah. Hanya jemaah haji dengan visa haji yang sah yang diperbolehkan masuk.

Ia menghimbau kepada seluruh jemaah untuk menghindari oknum-oknum yang menjanjikan keberangkatan haji tanpa visa haji yang resmi. Nasaruddin Umar menekankan bahwa lebih baik menghindari risiko dan potensi masalah yang mungkin timbul daripada terlunta-lunta di Tanah Suci.

"Lebih baik menghindari daripada nanti nasibnya terlunta-lunta di sana. Dioper ke sana kemari, pesawat untuk pulang juga tidak ada, hotel sudah penuh semua, akhirnya terlantar di sana," jelasnya.

Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa aturan tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah Arab Saudi secara signifikan memperketat aturan bagi jemaah haji yang tidak memiliki visa haji yang sah.

"Tahun lalu berbeda dengan tahun ini. Sangat super ketat. Jadi, lebih baik menghindari kemudaratan yang bisa terjadi," tegasnya.

Menutup keterangannya, Nasaruddin Umar berpesan kepada para jemaah yang telah diberikan kesempatan untuk berangkat haji tahun ini agar dapat menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya. Ia mengingatkan bahwa kesempatan untuk berhaji tidak datang setiap saat, dan perlu disyukuri serta dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.

"Orang yang (tahun ini) dipanggil Allah melalui jemaah haji yang formal ini, bersungguh-sungguhlah dalam melakukan ibadah dengan baik karena belum tentu bisa berhaji lagi di masa yang akan datang karena harus menunggu 48 tahun," tutupnya.