Waskita Karya Umumkan Penurunan Utang Signifikan dan Peningkatan Laba dalam RUPST 2025
PT Waskita Karya (Persero) Tbk baru saja menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 yang berlangsung di Gedung Waskita Karya, Jakarta. Agenda utama rapat tersebut meliputi persetujuan Laporan Tahunan serta pengesahan laporan keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) tahun buku 2024.
Dalam siaran pers yang disampaikan setelah RUPST, Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengungkapkan bahwa fokus utama perusahaan sepanjang tahun 2024 adalah pemulihan kinerja keuangan dan operasional melalui serangkaian langkah restrukturisasi. Upaya ini membuahkan hasil positif dengan disetujuinya Master Restructuring Agreement (MRA) dan Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) 2021 oleh 22 kreditur perbankan. Nilai outstanding dari kesepakatan ini mencapai Rp 31,65 triliun. Efektivitas skema restrukturisasi sejak 17 Oktober 2024 dinilai signifikan dalam mengoptimalkan kondisi keuangan Waskita Karya.
Restrukturisasi juga menyasar obligasi non-penjaminan senilai Rp 3,35 triliun untuk tiga seri obligasi. Persetujuan ini diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO). Dari sisi operasional, perusahaan memprioritaskan pemulihan kegiatan inti sebagai kontraktor murni. Waskita Karya kini lebih selektif dalam memilih proyek, dengan mengutamakan skema pembayaran bulanan dan menghindari skema turnkey untuk menjaga stabilitas modal kerja.
Manajemen Waskita Karya menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat tata kelola perusahaan sebagai fondasi bisnis yang prudent dan berkelanjutan. Salah satu indikator keberhasilan upaya ini adalah penurunan total utang perusahaan sebesar Rp 14,7 triliun, sehingga menjadi Rp 69,3 triliun pada akhir 2024. Entitas induk (standalone) juga berhasil mencatatkan laba berjalan sebesar Rp 4,8 triliun. Peningkatan ini didorong oleh pendapatan lain-lain dari pengakuan keuntungan atas modifikasi utang, serta perbaikan rasio beban pokok pendapatan terhadap pendapatan usaha, yang meningkatkan margin laba kotor dari 0,6 persen menjadi 5,7 persen.
Secara konsolidasi, Waskita Karya mencatatkan lonjakan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar 347 persen, dari negatif Rp 0,4 triliun menjadi positif Rp 0,9 triliun. Peningkatan ini didukung oleh efisiensi beban usaha dan pendapatan dari divestasi sebagian kepemilikan saham di ruas Tol Bogor–Ciawi–Sukabumi (Bocimi). Beban keuangan perusahaan juga mengalami penurunan sebesar 1,8 persen, menjadi Rp 4,3 triliun, seiring dengan restrukturisasi pinjaman dan divestasi aset.
Kontribusi Waskita Karya terhadap negara pada tahun 2024 tercermin dalam pembayaran pajak sebesar Rp 1,8 triliun secara konsolidasi. Total nilai kontrak baru (NKB) yang diperoleh sepanjang tahun mencapai Rp 9,55 triliun. Realisasi pendapatan usaha konsolidasi mencapai Rp 10,7 triliun, melampaui target revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Waskita Karya juga aktif menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dengan total realisasi dana sebesar Rp 4,4 miliar pada tahun 2024. Sebagian besar dana tersebut dialokasikan untuk program TJSL PUMK dengan 94 mitra binaan, sementara sisanya digunakan untuk TJSL Non-PUMK yang mencakup berbagai program seperti penanaman pohon, bantuan bencana alam, pembagian sembako, dan pelatihan UMKM. Kegiatan TJSL Waskita Karya mencakup empat pilar: sosial, ekonomi, lingkungan, serta hukum dan tata kelola. Pilar ekonomi menerima alokasi tertinggi, mencapai Rp 3,16 miliar.
Atas komitmennya dalam keterbukaan informasi publik, Waskita Karya kembali meraih penghargaan tertinggi dari Komisi Informasi Pusat, mempertahankan predikat sebagai Badan Publik Informatif sejak 2023. Peningkatan skor asesmen GCG dari 90,62 menjadi 92,1 juga mengantarkan Waskita meraih predikat “sangat baik”.
Dalam RUPST 2025, tidak ada perubahan dalam susunan direksi dan komisaris. Komposisi yang tetap ini diharapkan dapat melanjutkan strategi peningkatan kinerja untuk mewujudkan Waskita Karya sebagai perusahaan konstruksi yang berkelanjutan dan memiliki tata kelola yang baik.