Klarifikasi Pemilik Sanel Tour Terkait Kunjungan Wamenaker yang Tak Disambut
Pemilik Sanel Tour Minta Maaf Atas Ketidaktahuan Terkait Kedatangan Wamenaker
Santi, pemilik Sanel Tour and Travel yang berlokasi di Pekanbaru, Riau, menyampaikan permohonan maaf atas insiden kunjungan mendadak Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker), Immanuel Ebenezer Gerungan, yang tidak dapat ia sambut. Dalam pernyataannya, Santi mengaku ketidaktahuannya menjadi penyebab utama situasi tersebut.
"Jujur, kami tidak tahu bahwa Bapak yang datang itu adalah Wakil Menteri," ujar Santi dalam keterangannya. Ia menjelaskan bahwa kedatangan rombongan Wamenaker yang tanpa pemberitahuan sebelumnya menimbulkan keterkejutan bagi dirinya dan seluruh karyawan. Santi menambahkan, suasana yang kurang kondusif saat itu menjadi alasan utama mengapa ia tidak dapat menyambut kedatangan Wamenaker.
Santi menepis anggapan bahwa ia sengaja mengabaikan kedatangan Wamenaker. Ia menjelaskan bahwa perusahaannya merupakan usaha kecil, dan ia tidak menyangka akan dikunjungi oleh pejabat setingkat wakil menteri. "Setelah kami mencari tahu, barulah kami sadar bahwa Bapak yang datang itu adalah Wakil Menteri. Kami segenap keluarga perusahaan Sanel dengan kerendahan hati meminta maaf kepada Bapak Wakil Menteri. Tidak ada maksud sengaja untuk tidak mau bertemu beliau, hanya karena ketidaktahuan kami," tuturnya.
Santi juga mengklarifikasi pemberitaan sebelumnya terkait dugaan intimidasi dan gangguan yang disebabkan oleh kedatangan rombongan Wamenaker. Ia menegaskan bahwa perusahaannya tidak merasa terganggu atau terintimidasi. "Kami hanya merasa kaget saja tiba-tiba datang orang ramai-ramai," katanya. Ia menambahkan bahwa jika Wamenaker berkenan berkunjung kembali, ia akan menyambutnya dengan senang hati.
Dugaan Penahanan Ijazah Mantan Karyawan
Kunjungan Wamenaker ke Sanel Tour and Travel sendiri dilakukan terkait dengan adanya laporan dugaan penahanan ijazah mantan karyawan. Kasus ini mencuat setelah sejumlah mantan karyawan mengaku ijazah mereka ditahan oleh perusahaan selama bertahun-tahun. Anggota DPRD Pekanbaru, Zulkardi, juga turut menyampaikan bahwa ia telah menerima laporan serupa dari sejumlah orang.
Sebelumnya, Tommy Freddy Simanungkalit, yang sempat disebut sebagai pengacara Santi, menyatakan bahwa perusahaan merasa terganggu dengan kedatangan rombongan Wamenaker. Namun, Santi kemudian mengklarifikasi bahwa Tommy bukan lagi pengacaranya. Saat ini kasus dugaan penahanan ijazah masih belum ada perkembangan lebih lanjut.