Kinerja BUMD Sumut Disorot: Dua Perusahaan Daerah Merugi dan PAD Menurun

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyampaikan kekhawatiran terkait kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di wilayahnya. Dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi II DPR RI dan Kementerian Dalam Negeri (Mendagri), Bobby mengungkapkan bahwa dari enam BUMD yang dimiliki Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dua di antaranya mengalami kerugian signifikan.

Bobby Nasution menjelaskan bahwa kondisi ini berdampak pada kontribusi BUMD terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumatera Utara. Dua BUMD yang dimaksud adalah PT Dhirga Surya dan PT Perkebunan Sumatera Utara. Kerugian terbesar diderita oleh PT Perkebunan Sumatera Utara, mencapai Rp 64,3 miliar pada tahun 2023. Sementara itu, PT Dhirga Surya mencatatkan kerugian sebesar Rp 4,1 miliar pada periode yang sama.

"Kami memiliki perkebunan yang cukup luas di Sumatera Utara, namun sayangnya di sektor inilah kerugian terbesar terjadi. Kerugian PT Perkebunan Sumatera Utara mencapai Rp 64,3 miliar pada tahun 2023. PT Dhirga Surya juga mengalami kerugian sebesar Rp 4,1 miliar, sementara BUMD lainnya masih dalam kondisi sehat dan berkontribusi pada PAD," ujar Bobby.

Lebih lanjut, Bobby Nasution memaparkan data mengenai realisasi target PAD dari sektor BUMD dalam kurun waktu 2021 hingga 2024. Terlihat adanya penurunan realisasi target PAD selama periode tersebut. Pada tahun 2021, realisasi PAD dari BUMD mencapai Rp 384,3 miliar, namun pada tahun 2024 angka ini menurun menjadi Rp 318,6 miliar. Meskipun demikian, Bobby mencatat adanya peningkatan dari tahun 2023 ke 2024, meskipun belum mampu mencapai angka realisasi tahun 2021.

Menanggapi kondisi ini, Bobby Nasution menyambut baik usulan mengenai pembentukan holding atau kerja sama antara BUMD sejenis, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Ia juga membuka peluang kerja sama antar-provinsi yang memiliki BUMD dengan bidang usaha yang serupa. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja BUMD, sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap PAD Sumatera Utara.

"Kami sangat setuju dengan usulan mengenai pembentukan holding BUMD, tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga dengan BUMD di kabupaten/kota. Hal ini akan sangat membantu. Selain itu, kerja sama antar-BUMD di provinsi yang berdekatan, seperti Sumatera Utara dan Riau yang memiliki BUMD perkebunan, juga sangat potensial," pungkasnya.

Berikut adalah daftar BUMD di Sumatera Utara yang disebutkan dalam berita:

  • PT Bank Sumut
  • Perumda Tirtanadi
  • PT Pembangunan Prasarana Sumut
  • PT Perkebunan Sumut
  • PT Dhirga Surya
  • PD Aneka Industri dan Jasa