Kelahiran Dramatis di Tengah Pemadaman Listrik: Turis Inggris Melahirkan Prematur di Taman Hotel Spanyol
Insiden menegangkan mewarnai liburan seorang turis asal Inggris di Spanyol. Di tengah pemadaman listrik massal yang melanda sebagian besar wilayah Spanyol dan Portugal, wanita tersebut melahirkan bayi prematur di taman sebuah hotel di Costa del Sol, Torremolinos.
Peristiwa dramatis ini terjadi di Hotel Puente Real, Torremolinos, sebuah hotel bintang empat yang populer di kalangan wisatawan. Wanita yang diperkirakan berusia awal 20-an itu tengah menikmati masa liburannya ketika tiba-tiba mengalami pecah ketuban pada pukul 03.00 waktu setempat. Ironisnya, usia kandungannya baru memasuki minggu ke-30, atau sekitar 10 minggu lebih awal dari perkiraan waktu persalinan normal.
Situasi semakin pelik karena pemadaman listrik total melanda hotel dan wilayah sekitarnya. Layanan hotel lumpuh, termasuk resepsionis, lift, dan peralatan penting lainnya yang bergantung pada pasokan listrik. Dalam kondisi panik, wanita tersebut berusaha mencari bantuan ke meja resepsionis. Namun, suasana hotel sudah dipenuhi kepanikan dan kebingungan akibat pemadaman listrik. Staf hotel kesulitan menghubungi layanan darurat untuk meminta bantuan medis.
Dengan waktu yang semakin mendesak, staf hotel berupaya mencari alternatif dengan menghubungi taksi dan ambulans melalui nomor darurat 061. Namun, usaha mereka terhambat oleh situasi darurat yang terjadi secara bersamaan di seluruh wilayah. Akhirnya, wanita itu terpaksa melahirkan di taman hotel, tepat di dekat pintu masuk. Dalam kondisi yang serba sulit, seorang resepsionis hotel mengambil inisiatif untuk membantu proses persalinan.
Bayi yang lahir dalam kondisi kritis tersebut tidak menunjukkan detak jantung dan tampak kesulitan bernapas. Dengan sigap, resepsionis tersebut mengikuti instruksi dari petugas medis melalui sambungan telepon dan melakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation). Tindakan heroik ini dilakukan oleh seseorang yang bukan tenaga medis profesional. Usahanya membuahkan hasil ketika bayi tersebut akhirnya batuk, menandakan bahwa napasnya mulai kembali. Beberapa saat kemudian, tim paramedis tiba di lokasi kejadian dan segera membawa ibu dan bayinya ke Rumah Sakit Materno Infantil di Malaga dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian.
Kondisi bayi saat ini masih kritis, namun menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Pihak berwenang mengonfirmasi kejadian tersebut sebagai salah satu insiden yang terjadi di tengah kekacauan akibat pemadaman listrik besar yang melanda wilayah Spanyol. Menurut keterangan otoritas darurat, bayi tersebut menunjukkan tanda-tanda asfiksia dan telah berubah menjadi ungu. Resepsionis mengikuti instruksi dari petugas medis melalui telepon untuk melakukan CPR hingga bayi tersebut mulai batuk.
Pemadaman listrik massal ini tidak hanya berdampak pada Torremolinos, tetapi juga meluas ke kota-kota besar seperti Madrid, Sevilla, dan bahkan hingga ke Lisbon di Portugal serta sebagian wilayah Prancis. Laporan dari media lokal menyebutkan bahwa layanan transportasi publik lumpuh, termasuk kereta bawah tanah di Madrid dan sistem metro di Valencia. Lampu lalu lintas juga tidak berfungsi, menambah kesemrawutan di jalan-jalan.
Meskipun pemerintah telah menepis dugaan bahwa insiden ini disebabkan oleh serangan siber, pengadilan tinggi tetap membuka penyelidikan untuk menyelidiki kemungkinan adanya unsur sabotase yang dapat dikategorikan sebagai aksi terorisme. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menyatakan bahwa penyebab pasti pemadaman listrik masih belum diketahui dan menegaskan bahwa kelebihan pasokan energi terbarukan bukanlah penyebabnya.