Singapura Kembali Rajai Daftar Negara Investor Terbesar di Indonesia pada Kuartal I 2025
Pemerintah Indonesia mencatatkan kinerja investasi yang menggembirakan pada kuartal I tahun 2025. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi mencapai Rp 465,2 triliun. Angka ini merepresentasikan 24,4% dari target investasi tahunan yang ditetapkan sebesar Rp 1.905,6 triliun.
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa capaian ini sejalan dengan target yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terjadi peningkatan investasi sebesar 15,9%. Pada kuartal I tahun 2024, realisasi investasi tercatat sebesar Rp 401,5 triliun.
Investasi yang masuk pada kuartal I 2025 ini diklaim telah menciptakan lapangan kerja bagi 594.104 orang. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 8,5% dibandingkan dengan serapan tenaga kerja pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Dengan demikian, investasi yang mengalir ke Indonesia tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi penyerapan tenaga kerja.
Singapura Kembali Mendominasi
Singapura masih menjadi negara asal investor terbesar di Indonesia. Aliran investasi dari negara tetangga ini mencapai 4,6 miliar dollar AS. Posisi ini menjadikan Singapura sebagai investor utama di Indonesia, mengungguli negara-negara lain seperti Hong Kong dan China.
Dominasi Singapura sebagai investor utama di Indonesia bukanlah hal baru. Negara ini telah lama menjadi pusat keuangan global, sehingga banyak perusahaan dari berbagai negara menggunakan Singapura sebagai basis untuk berinvestasi di Indonesia. Selain itu, sebagian investasi yang berasal dari Singapura juga merupakan dana dari pengusaha Indonesia yang ditempatkan di negara tersebut.
Selain Singapura, berikut adalah daftar negara asal investor terbesar di Indonesia pada kuartal I 2025:
- Hong Kong: 2,2 miliar dollar AS
- China: 1,8 miliar dollar AS
- Malaysia: 1 miliar dollar AS
- Jepang: 1 miliar dollar AS
Sektor Unggulan Investasi
Sektor industri logam dasar, barang logam, serta nonmesin dan peralatannya menjadi penyumbang terbesar investasi dengan porsi 14,5%. Sektor ini menunjukkan daya tarik yang kuat bagi investor, seiring dengan upaya pemerintah untuk mengembangkan industri hilirisasi.
Selain sektor logam dasar, sektor-sektor lain yang juga menarik minat investor adalah:
- Transportasi, pergudangan, dan komunikasi (14,3%)
- Pertambangan (10,4%)
- Jasa lainnya (8,8%)
- Kawasan industri dan perkantoran (8,1%)
Dari total investasi sebesar Rp 465,2 triliun, penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 230,4 triliun atau 49,5%. Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) berkontribusi sebesar Rp 234,8 triliun atau 50,5%. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dari dalam negeri juga memiliki peran yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Secara geografis, investasi di luar Pulau Jawa tercatat lebih tinggi dengan nilai Rp 235,9 triliun. Sementara itu, investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 229,3 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah berhasil mendorong investasi ke luar Pulau Jawa, sehingga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antar wilayah.