Gunungan Sampah di Rawa Malang: Keluhan Warga yang Terabaikan Selama Satu Dekade

Gunungan sampah setinggi bangunan tiga lantai telah menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga di Jalan Reformasi, Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara. Tumpukan limbah yang menjulang ini bukan fenomena baru, melainkan masalah yang telah mengakar selama lebih dari satu dekade, memicu keluhan dan keprihatinan mendalam dari masyarakat sekitar.

Dulunya, lahan ini merupakan ruang terbuka hijau, tempat anak-anak bermain dan warga berinteraksi. Namun, kini, lapangan dan empang yang dulunya menjadi jantung komunitas telah berubah menjadi tempat pembuangan sampah raksasa. Menurut penuturan warga, perubahan ini terjadi secara bertahap, dimulai sekitar tahun 2015, hingga akhirnya lahan tersebut sepenuhnya tertutup oleh limbah.

"Dulu tempat anak-anak main bola. Sekarang, ya, lihat sendiri," ujar seorang warga dengan nada getir. Kekecewaan serupa juga diungkapkan oleh warga lainnya, yang mengingat masa lalu lahan tersebut sebagai ruang publik yang bermanfaat.

Bau busuk yang menyengat menjadi masalah utama yang dikeluhkan warga. Aroma tidak sedap ini tidak hanya mengganggu kualitas hidup, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi masalah kesehatan. Warga yang tinggal di sekitar lokasi, terutama yang berada di seberang lahan, merasakan dampak paling parah dari pencemaran udara ini.

"Baunya itu loh, Mas, sampai menusuk hidung. Apalagi kalau lagi panas terik, makin parah," keluh seorang ibu rumah tangga yang tinggal tidak jauh dari lokasi.

Ironisnya, keluhan warga tampaknya tidak direspon dengan tindakan nyata. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk menyuarakan masalah ini, termasuk demonstrasi, gunungan sampah tersebut tetap berdiri kokoh. Warga menduga, pengelolaan lahan oleh oknum tertentu menjadi penyebab lambatnya penanganan masalah ini.

Berikut beberapa keluhan utama warga:

  • Bau busuk yang menyengat: Mengganggu kualitas hidup dan menimbulkan kekhawatiran akan masalah kesehatan.
  • Pencemaran lingkungan: Berpotensi mencemari air tanah dan merusak ekosistem.
  • Hilangnya ruang terbuka hijau: Mengurangi kualitas hidup dan kesempatan berinteraksi sosial.
  • Potensi masalah kesehatan: Meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan infeksi.

Warga berharap, pemerintah daerah segera turun tangan untuk mengatasi masalah gunungan sampah ini secara permanen. Penanganan yang komprehensif, termasuk pembersihan lahan, pengelolaan sampah yang efektif, dan penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab, sangat dibutuhkan untuk mengembalikan kualitas hidup warga Rawa Malang dan mencegah masalah serupa terulang kembali di masa depan.