Kasus Vape Etomidate: Pakar Farmasi UGM Desak Pengawasan Obat Keras Diperketat

Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Zullies Ikawati, menyoroti lemahnya pengawasan obat keras di Indonesia, khususnya terkait kasus produksi vape ilegal yang mengandung etomidate. Kasus ini menyeret nama aktor Jonathan Frizzy, yang diperiksa sebagai saksi setelah penangkapan tiga orang yang diduga terlibat dalam pembuatan dan distribusi vape tersebut.

Prof. Zullies menjelaskan bahwa etomidate adalah obat keras yang penggunaannya sangat terbatas dan harus di bawah pengawasan dokter. Obat ini umumnya digunakan sebagai anestesi intravena, diberikan kepada pasien sebelum prosedur operasi. Penjualan dan penggunaan etomidate di luar lingkungan medis adalah tindakan ilegal dan berpotensi membahayakan kesehatan.

"Etomidate tidak diperjualbelikan secara bebas di apotek biasa. Jika ada pihak yang menjualnya secara ilegal, baik secara langsung maupun melalui jalur tidak resmi, itu jelas melanggar hukum dan dapat dikenakan sanksi pidana," tegas Prof. Zullies.

Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat dalam seluruh rantai distribusi etomidate. Dokumentasi yang akurat dan lengkap harus dilakukan mulai dari produsen, distributor, rumah sakit, hingga pasien yang menerima obat tersebut. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir potensi penyimpangan dan penyalahgunaan.

Prof. Zullies juga menyoroti maraknya penjualan obat-obatan ilegal secara online, termasuk etomidate. Ia mendesak otoritas terkait untuk meningkatkan patroli siber dan menindak tegas para pelaku penjualan obat keras ilegal di e-commerce dan media sosial.

"Penjualan atau kepemilikan etomidate tanpa izin medis yang sah harus dikenakan sanksi pidana yang berat, mengingat risiko yang ditimbulkan sangat fatal, bahkan dapat menyebabkan kematian," ujarnya.

Mengingat potensi bahaya etomidate, Prof. Zullies menyarankan agar obat ini dimasukkan ke dalam daftar zat yang pengawasannya diperketat. Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya penggunaan etomidate tanpa pengawasan medis juga sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan.

Ia juga menekankan perlunya pelatihan bagi tenaga kesehatan agar lebih waspada terhadap potensi penyalahgunaan etomidate. Tenaga kesehatan harus mampu mengidentifikasi tren penyalahgunaan obat dan melaporkannya kepada pihak berwenang.

"Otoritas harus responsif terhadap tren penyalahgunaan obat. Jika terindikasi adanya trending misuse, misalnya percobaan etomidate dalam vape atau party drugs, peringatan publik harus segera dikeluarkan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas," pungkasnya.

  • Pengawasan Obat Keras
  • Kasus Vape Etomidate
  • Jonathan Frizzy
  • Prof. Zullies Ikawati
  • Universitas Gadjah Mada (UGM)
  • Anestesi Intravena
  • Penjualan Ilegal
  • Patroli Siber
  • Penyalahgunaan Obat
  • Edukasi Masyarakat
  • Tenaga Kesehatan