Delegasi Internasional Terkesan dengan Implementasi Program Makan Bergizi Gratis di SPPG Pejaten
Delegasi dari The Rockefeller Foundation dan Asian Development Bank (ADB) baru-baru ini mengunjungi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pejaten, Jakarta Selatan, untuk meninjau implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung bagaimana program tersebut dijalankan dan dampaknya terhadap masyarakat.
Para delegasi berkesempatan mencicipi menu MBG yang disajikan, terdiri dari chicken katsu, tahu kecap, tumis jamur sawi, dan pisang sebagai hidangan penutup. Mereka memberikan apresiasi terhadap cita rasa dan kualitas gizi makanan yang disajikan. Salah seorang perwakilan dari ADB bahkan secara spontan memuji kelezatan tahu kecap yang disajikan. Menu MBG disajikan dengan wadah makan stainless atau ompreng di ruang rapat SPPG Pejaten. Delegasi didampingi oleh tim dari Badan Gizi Nasional (BGN) dan Wakasatgas MBG Polri Irjen Nurworo Danang.
Perwakilan The Rockefeller Foundation, Paiman, menyatakan kekagumannya terhadap SPPG Pejaten. Ia menyoroti proses pembuatan menu MBG yang sangat memperhatikan aspek nutrisi dan keamanan pangan. "Kami sangat terkesan dengan kualitas dan profesionalisme yang kami lihat di sini. Segala hal benar-benar dipertimbangkan dengan matang, termasuk memastikan bahan pangan yang digunakan tidak hanya bernutrisi, tetapi juga aman untuk dikonsumsi anak-anak," ujarnya.
Paiman juga mengapresiasi keterlibatan Polri dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak. Ia menilai dedikasi staf dan pengelola SPPG sangat membanggakan. Hal senada diungkapkan oleh perwakilan ADB, Ye Xu, yang menekankan pentingnya protokol kesehatan dan kebersihan dalam proses pengolahan makanan di SPPG Pejaten.
"Upaya yang dilakukan Polri ini sangat mengesankan, inovatif, dan masuk akal. Karena menurut saya aparat kepolisian harus menjadi pihak yang mampu dipercaya oleh masyarakat," kata Ye Xu. Ia menambahkan bahwa alasan di balik berjalannya program MBG, yaitu untuk memberikan makanan bergizi bagi anak-anak, sangat mulia.
SPPG Pejaten secara rutin melakukan uji keamanan makanan sebelum mendistribusikan MBG ke sekolah-sekolah. Proses ini melibatkan personel Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak.
Wakasatgas MBG Polri Irjen Nurworo Danang menjelaskan bahwa SPPG Pejaten menjadi salah satu percontohan karena dinilai modern. Ia menyatakan bahwa Polri merasa terhormat dapat mendukung program pemerintah, khususnya program MBG. Polri memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai pelindung, pelayan dan pengayom masyarakat, serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Oleh karena itu, Polri ikut serta menyukseskan MBG dalam rangka pencegahan gangguan kamtibmas, dengan pendekatan pemenuhan gizi generasi muda.
Tim Teknis Badan Gizi Nasional (BGN), Alfatehan Septianta, menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan skema kemitraan dengan lembaga lain dalam mewujudkan MBG. Ia menyebut keterlibatan Polri mempercepat tercapainya skala penuh implementasi MBG. BGN menargetkan jumlah penerima manfaat MBG mencapai 82 juta jiwa, khususnya balita, anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.