PGN Catat Kenaikan Pendapatan di Tengah Tantangan Pasokan Gas Domestik

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menunjukkan resiliensi di kuartal pertama tahun 2025 dengan membukukan pendapatan sebesar 967 juta dollar AS, meningkat 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian ini diraih di tengah dinamika transisi pasokan energi domestik dan penurunan laba bersih yang signifikan.

Laba bersih perusahaan tercatat sebesar 62,02 juta dollar AS, mengalami penurunan 48,8 persen dibandingkan kuartal pertama tahun 2024 yang mencapai 121,14 juta dollar AS. Penurunan ini terjadi seiring dengan tantangan pasokan gas dari sejumlah lapangan hulu di Jawa dan Sumatera.

Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, menjelaskan bahwa perusahaan berfokus pada efisiensi operasional, menjaga keberlangsungan pasokan gas, dan mengakselerasi proyek-proyek strategis. Upaya ini mencakup pengembangan jaringan gas rumah tangga dan infrastruktur LNG untuk memastikan ketahanan energi nasional.

Fokus pada Optimalisasi dan Efisiensi

PGN terus berupaya mengoptimalkan infrastruktur yang ada dan melakukan agregasi pasokan gas bumi untuk memperkuat perannya dalam menjaga ketahanan energi nasional. Pada kuartal pertama 2025, volume penyaluran gas mencapai 861 BBTUD, sementara volume transmisi tercatat sebesar 1.602 MMSCFD. Tingkat keandalan infrastruktur tetap terjaga tinggi di angka 99,9 persen, yang mendukung pelayanan kepada lebih dari 820.000 pelanggan di seluruh Indonesia. Rinciannya meliputi:

  • 817.420 pelanggan rumah tangga
  • 2.587 pelanggan kecil
  • 3.291 pelanggan industri dan komersial

Strategi Menghadapi Keterbatasan Pasokan

Untuk mengatasi keterbatasan pasokan gas pipa akibat penurunan produksi dari lapangan hulu, PGN mengoptimalkan pemanfaatan jasa regasifikasi LNG di Lampung, Arun, dan Jawa Barat. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kesinambungan pasokan energi, khususnya bagi sektor kelistrikan dan industri komersial, termasuk pelanggan non-HGBT.

Volume jasa regasifikasi melalui kontrak Terminal Usage Agreement (TUA) FSRU Lampung meningkat menjadi 109 BBTUD. Fasilitas LNG Arun mencatat volume 128 BBTUD, dan FSRU Jawa Barat sebesar 294 BBTUD.

Kontribusi Segmen Lain

Selain itu, PGN juga mencatat kontribusi dari segmen lain, seperti transportasi minyak sebesar 171.943 BOEPD, lifting migas sebesar 16.461 BOEPD, dan perdagangan LNG internasional sebesar 68 BBTUD. Perusahaan menyikapi volatilitas pasar dengan mempercepat proyek strategis dan menjaga kelancaran operasional agar manfaat gas bumi tetap berdampak luas bagi ekonomi nasional.

Pengembangan Jaringan Distribusi di Batam

PGN juga mendapatkan penunjukan sebagai pemegang Hak Khusus pada Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) Gas Bumi di Kota Batam oleh BPH Migas. Penunjukan ini membuka peluang pengembangan sekitar 16.000 sambungan rumah tangga, industri, dan komersial hingga tahun 2027. Investasi strategis secara berkelanjutan terus dijalankan agar utilisasi gas domestik meningkat dan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.