Raharja Energi Cepu (RATU) Bukukan Kenaikan Laba di Tengah Penurunan Pendapatan Kuartal I 2025
PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), perusahaan yang bergerak di sektor investasi minyak dan gas, mengumumkan peningkatan signifikan dalam perolehan laba bersih pada kuartal pertama tahun 2025. Laba bersih perusahaan melonjak menjadi US$ 5,97 juta, setara dengan Rp 99,4 miliar (dengan asumsi kurs Rp 16.650 per dolar AS). Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana RATU mencatatkan laba sebesar US$ 3,6 juta.
Kendati demikian, RATU mencatat penurunan pendapatan sebesar 2%, dari US$ 13,4 juta menjadi US$ 13,2 juta. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan rata-rata volume lifting di Blok Jabung, yang turun dari 54 ribu barel setara minyak per hari (KBOEPD) pada kuartal pertama 2024 menjadi 50 KBOEPD pada kuartal pertama 2025.
Manajemen RATU menjelaskan bahwa peningkatan laba bersih di tengah penurunan pendapatan merupakan hasil dari strategi efisiensi dan optimalisasi biaya yang diterapkan perusahaan secara selektif dan terukur. Langkah-langkah ini terbukti efektif dalam menjaga profitabilitas perusahaan di tengah tantangan dan dinamika industri energi.
"Kinerja positif ini mencerminkan kemampuan RATU dalam menjaga profitabilitas di tengah dinamika industri energi, sekaligus menjadi landasan kuat dalam mencapai target pertumbuhan yang berkelanjutan ke depan," ungkap manajemen RATU dalam keterangan resminya.
Pasca penawaran umum perdana saham (IPO) yang sukses di awal tahun 2025, RATU kini memfokuskan diri pada pengembangan bisnis. Perusahaan aktif mencari dan mengevaluasi peluang investasi baru, serta sedang mengkaji potensi pengembangan dua blok migas di Indonesia.
Sebagai perusahaan publik, RATU berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam seluruh aspek operasional dan pengambilan keputusan strategis. Hal ini bertujuan untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham, karyawan, dan masyarakat.
Saham RATU resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 8 Januari 2025. RATU menjadi perusahaan ketiga yang melakukan IPO di tahun tersebut. Dalam IPO-nya, RATU berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 624 miliar dengan melepas 543.010.800 saham ke publik dengan harga penawaran Rp 1.150 per saham. Saham RATU juga mengalami oversubscribe yang signifikan, mencapai 313 kali lipat saat pencatatan perdana.