Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, memberikan penegasan terkait status Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Dalam kunjungannya ke Sidoarjo, Jawa Timur, pada acara Musyawarah Desa Kelurahan Khusus (Musdesus), Zulhas, sapaan akrabnya, memastikan bahwa Kopdes Merah Putih bukanlah badan usaha milik pemerintah, melainkan sepenuhnya dimiliki dan dikelola oleh warga desa.

"Koperasi ini dibentuk dengan prinsip kepemilikan oleh desa. Jadi, bukan plat merah, tapi milik seluruh anggota yang berdomisili di desa," ujar Zulhas dengan mantap. Pernyataan ini menjadi klarifikasi penting untuk menghindari kesalahpahaman dan memastikan partisipasi aktif warga dalam pengembangan koperasi.

Zulhas juga menyampaikan visi pengembangan Kopdes Merah Putih sebagai penopang utama ekosistem ekonomi desa. Koperasi ini diharapkan menjadi instrumen penting dalam penyaluran program-program pemerintah, khususnya di sektor-sektor vital seperti pertanian dan perikanan. Ia mencontohkan, di daerah pertanian, Kopdes dapat berperan sebagai penyalur pupuk, mengingat di dalamnya juga tergabung Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Sementara di Desa Kupang, Sidoarjo, yang memiliki potensi perikanan, Kopdes dapat mendukung kegiatan budidaya tambak, rumput laut, dan membantu para nelayan.

Lebih lanjut, Zulhas merinci berbagai potensi usaha yang dapat dikembangkan melalui Kopdes Merah Putih, antara lain:

• Pengadaan sembako
• Simpan pinjam
• Klinik desa
• Apotek desa
• Cold storage atau pergudangan
• Sarana logistik desa
• Usaha lain yang sesuai dengan potensi desa masing-masing

Ketua Umum PAN ini juga memberikan keleluasaan kepada warga dalam Musdesus untuk menentukan apakah akan membentuk Kopdes baru yang akan bergabung dengan Kopdes Merah Putih, atau mengubah koperasi yang sudah ada menjadi Kopdes Merah Putih. "Semua keputusan diserahkan kepada musyawarah desa," tegasnya.

Sebagai informasi tambahan, Koperasi Tambak Rumput merupakan salah satu calon Kopdes Merah Putih yang memiliki potensi besar dalam budidaya rumput laut, dengan luas area potensial mencapai 3.962 hektar, dan 1.192 hektar di antaranya telah ditanami rumput laut.

Dalam kunjungan tersebut, Zulhas didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Wakil Menteri BUMN Kartika Wiraatmadja, Wakil Menteri KKP Didit Herdiawan, dan Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana.