Kabupaten Blora Tempuh Pinjaman Ratusan Miliar Rupiah Demi Infrastruktur Jalan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora tengah berupaya keras untuk mengatasi masalah infrastruktur jalan yang rusak parah. Langkah konkret yang diambil adalah dengan mengajukan pinjaman daerah sebesar Rp 215 miliar. Dana pinjaman ini nantinya akan dialokasikan untuk memperbaiki 41 ruas jalan yang kondisinya memprihatinkan di seluruh wilayah kabupaten.
Bupati Blora, Arief Rohman, menyatakan bahwa proses pemilihan lembaga perbankan yang akan menjadi penyalur pinjaman ditargetkan rampung pada awal Mei 2025. Proses seleksi dilakukan dengan cermat melalui mekanisme beauty contest, dimana dua kandidat kuat, yaitu PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan Bank Jateng (BPD), akan mempresentasikan penawaran terbaik mereka. Kriteria utama dalam pemilihan ini adalah suku bunga yang paling rendah dan skema yang paling menguntungkan bagi Kabupaten Blora.
Arief Rohman menjelaskan, “Target awal Mei sudah selesai proses pemilihan. Setelah itu langsung kita lelang, biar nanti target di Juni atau Juli sudah mulai dikerjakan,” ungkapnya di Alun-alun Blora.
Keputusan untuk mengambil pinjaman ini didasari oleh urgensi perbaikan infrastruktur jalan yang mendesak. Kondisi jalan yang rusak telah menjadi keluhan utama masyarakat Blora selama ini. Pemerintah daerah berharap dengan adanya suntikan dana segar ini, perbaikan jalan dapat dilakukan dengan cepat dan signifikan, sehingga dapat meningkatkan mobilitas dan perekonomian masyarakat.
Ketua DPRD Blora, Mustopa, mengkonfirmasi bahwa proses pengajuan pinjaman masih dalam tahap perbandingan antara lembaga keuangan. “Belum fix, masih cari perbandingan. Antara SMI dan BPD (Bank Jateng),” jelasnya.
Mustopa juga menambahkan bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) telah memulai proses perencanaan teknis proyek pembangunan jalan. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mempersiapkan segala sesuatunya agar pelaksanaan perbaikan jalan dapat berjalan lancar setelah pinjaman disetujui.
Sebelumnya, bentuk protes terhadap kondisi jalan yang rusak di Kecamatan Jiken, Blora, sempat viral. Warga dari tiga desa, yaitu Desa Nglebur, Janjang, dan Bleboh, melakukan aksi dengan menanam ratusan pohon pisang di jalan rusak sepanjang sekitar 3,2 kilometer. Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan warga terhadap pemerintah yang dinilai lambat dalam menangani perbaikan jalan.
Tidak hanya itu, warga juga memasang tulisan-tulisan sindiran di sepanjang jalan, seperti:
- "Suara Rakyat Hanya Berlaku Saat Proses Pemilu"
- "Janjimu Tak Semanis Bicaramu"
- "Dana Perbaikan Jalan Kemana Lee"
Merespon aksi protes tersebut, Pemkab Blora segera mengambil tindakan dengan mengerahkan 20 truk tanah grosok untuk menutup lubang-lubang di jalan yang rusak. Bupati Arief Rohman bahkan turun langsung ke lokasi untuk memantau dan membantu proses perbaikan sementara.
"Ya wajar biasa namanya masyarakat, ini anak-anak kita semua kan, jadi kita tanggapi ya baik saja," tutur Arief.
Pelunasan pinjaman sebesar Rp 215 miliar tersebut ditargetkan selesai dalam jangka waktu tiga tahun.