Penagih Utang Akui Tindakan Kasar Terhadap Kepala Desa di Gunungkidul Dipicu Dana Umrah yang Tak Kembali

Perseteruan antara seorang penagih utang (debt collector) berinisial R, warga Bantul, dengan Kepala Desa Krambilsawit, S, memasuki babak baru. R mengakui bahwa aksi penyiraman air yang dilakukannya terhadap S di Perempatan Legundi, Panggang, Gunungkidul, pada bulan Maret lalu, didasari kekecewaan mendalam. Alasannya, S diduga belum melunasi utang kepada nenek R yang rencananya akan digunakan untuk ibadah umrah.

Menurut pengakuan R, permasalahan ini bermula ketika S meminjam sejumlah uang kepada neneknya. Dana tersebut sedianya telah dipersiapkan untuk menunaikan ibadah umrah. Janji pelunasan diucapkan sebelum jadwal keberangkatan, namun hingga waktu yang dijanjikan, utang tak kunjung dibayar. Kondisi ini diperparah dengan kesehatan nenek R yang memburuk hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.

"Intinya, pengembalian dana dijanjikan sebelum umrah, tapi hingga kini belum terealisasi. Dampaknya, kondisi kesehatan nenek saya menurun drastis hingga harus dirawat di rumah sakit," ujar R, Rabu (30/4/2025).

Lebih lanjut, R mengungkapkan bahwa S tidak hanya meminjam dana secara pribadi, tetapi juga atas nama orang lain kepada anggota keluarganya. Ia menduga S memanfaatkan dana pinjaman tersebut untuk kepentingan pribadinya.

"S mencairkan dana pinjaman dan mencari nasabah sendiri. Diduga ada sebagian dana yang digunakan untuk kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan orang lain, dan dana tersebut tidak sampai ke saudara saya," jelasnya.

R juga menambahkan bahwa S dikenal memiliki kedekatan dengan keluarganya dan terlibat dalam aktivitas penagihan utang.

"S terlibat langsung dalam pencairan dana, penagihan, dan pencarian nasabah. Pada saat itu, banyak pinjaman yang bermasalah," imbuhnya.

Pasca-kejadian penyiraman yang dilaporkan, R mengaku telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polres Gunungkidul. Dalam pemeriksaan tersebut, ia memberikan keterangan sesuai dengan fakta yang terjadi. Namun, hingga saat ini, ia belum bertemu langsung dengan S.

"Saya sudah menceritakan kejadian tersebut apa adanya saat pemeriksaan di Polres," kata R.

Sementara itu, Kepala Desa Krambilsawit, S, membenarkan bahwa ia telah melaporkan seseorang terkait insiden penyiraman tersebut. Namun, ia enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai pokok permasalahan yang mendasarinya.

"Saya melaporkan tindakan penyiraman tersebut dalam kapasitas saya sebagai kepala desa. Biarkan proses hukum berjalan sebagaimana mestinya," kata S saat ditemui di Mapolres Gunungkidul, Rabu (23/4/2025).

Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait laporan tersebut.