Monumen Reog Ponorogo: Ikon Budaya yang Diharapkan Mendongkrak Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pembangunan Monumen Reog Ponorogo, sebuah proyek ambisius yang menjulang setinggi 126 meter di Desa Sampung, Ponorogo, Jawa Timur, hampir rampung. Monumen ini diharapkan menjadi simbol kebangkitan ekonomi kreatif dan memperkuat identitas budaya Ponorogo di mata dunia.
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, menyampaikan kekagumannya terhadap skala dan kemegahan monumen tersebut. Ia meyakini bahwa Monumen Reog akan menjadi daya tarik wisata yang kuat dan mampu meningkatkan perekonomian lokal. Yovie juga menyoroti pentingnya pelestarian dan pengembangan budaya Reog, kuliner, dan potensi budaya lainnya di Ponorogo.
"Ini luar biasa dan pastinya akan menjadi stimulan bagi pariwisata di sini. Harapannya bisa memperkuat budaya Ponorogo, baik dari sisi Reog, kuliner, dan lainnya. Monumen ini tidak hanya meng-Indonesia, tapi juga mendunia," ujar Yovie.
Yovie, yang mengaku memiliki ikatan emosional dengan budaya Jawa Timur, merasa bangga dengan adanya monumen yang didedikasikan untuk Reog. Ia mengatakan bahwa proyek ini akan menjadi salah satu laporan menarik yang akan ia sampaikan kepada Presiden terkait pengembangan ekonomi kreatif di daerah.
Pembangunan Monumen Reog Ponorogo didanai melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha Daerah (KPDBU) dengan total anggaran mencapai Rp 164,7 miliar. Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, sebelumnya menjelaskan bahwa proyek ini telah mencapai 90 persen dan ditargetkan selesai pada tahun ini. Monumen ini akan terdiri dari 14 lantai dan akan menjadi landmark budaya serta destinasi wisata unggulan di Ponorogo.
Monumen Reog Ponorogo bukan hanya sekadar bangunan fisik, tetapi juga representasi dari kekayaan budaya dan sejarah Ponorogo. Diharapkan, keberadaan monumen ini akan menarik wisatawan domestik dan mancanegara, meningkatkan pendapatan masyarakat setempat, dan melestarikan seni Reog sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya.