Perbedaan Trailer dan Film 'Thunderbolts*' Diungkap: Alasan di Balik Perubahan Adegan

Film Thunderbolts*, yang saat ini sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar film superhero, ternyata memiliki beberapa perbedaan signifikan antara materi promosi yang ditampilkan dalam trailer dengan versi film yang tayang di bioskop. Hal ini memicu diskusi di media sosial, di mana banyak penonton yang mempertanyakan mengapa adegan-adegan tertentu yang ada di trailer tidak muncul dalam film.

David Harbour, salah satu bintang Thunderbolts*, memberikan penjelasan mengenai hal ini dalam sebuah wawancara. Menurutnya, perbedaan antara trailer dan film adalah hal yang wajar dalam proses produksi film. Ia menjelaskan bahwa tim pemasaran film sering kali menggunakan momen-momen kecil atau adegan-adegan yang tidak masuk dalam potongan akhir film untuk keperluan promosi. Adegan-adegan tersebut mungkin diambil saat para aktor sedang bermain-main di lokasi syuting, dan meskipun menyenangkan untuk dilihat dalam trailer, namun tidak cukup substansial untuk dimasukkan ke dalam film.

"Menonton bagian promo juga menyenangkan karena ada banyak hal yang dipotong yang mungkin diambil oleh tim marketing yakni momen-momen kecil yang tidak ada dalam film yang mereka ambil begitu saja," kata Harbour.

Harbour menambahkan bahwa proses syuting Thunderbolts* juga diwarnai dengan momen-momen menyenangkan, bahkan dalam situasi yang tidak terduga. Ia mencontohkan saat mereka harus mengenakan kostum tebal di tengah cuaca panas di Mojave, di dalam mobil tanpa AC. Meskipun demikian, mereka tetap bisa tertawa dan menikmati proses syuting.

Wyatt Russell, yang juga membintangi Thunderbolts*, menambahkan bahwa adegan-adegan yang diambil untuk trailer sering kali merupakan hasil improvisasi atau momen-momen spontan di lokasi syuting. Ia mengakui bahwa tidak semua adegan tersebut cocok untuk dimasukkan ke dalam alur cerita film secara keseluruhan.

Sementara itu, sutradara Thunderbolts, Jake Schreier, mengungkapkan bahwa ia mendapatkan inspirasi dari film animasi Toy Story 3 dari Pixar. Ia mengatakan bahwa Toy Story 3 memberikan pengaruh besar pada dinamika antar karakter dalam Thunderbolts**. Schreier ingin menciptakan dinamika tim yang kuat di antara para karakter, di mana penonton benar-benar peduli dengan nasib mereka.

Terlepas dari perbedaan antara trailer dan film, Thunderbolts telah mendapatkan respons positif dari kritikus dan penonton. Film ini berhasil meraih skor 88% di situs agregator rating film Rotten Tomatoes, dengan 109 ulasan yang masuk. Hal ini menjadikan Thunderbolts sebagai film Certified Fresh.

Bahkan, rating Thunderbolts jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Captain America: Brave New World, yang menjadi film pembuka Marvel Cinematic Universe (MCU) di tahun 2025. Saat ini, sekuel Captain America* tersebut hanya mendapatkan rating 48% dengan 336 ulasan.

Keberhasilan Thunderbolts disambut baik oleh para penggemar MCU, yang merasa bahwa film ini memberikan angin segar bagi jagat sinematik tersebut. Thunderbolts**, yang tayang lebih dulu di Indonesia, juga berhasil masuk ke dalam daftar 10 film MCU dengan rating terbaik di Rotten Tomatoes.