Anak-anak Rawa Malang, Jakarta Utara, Rentan Terkena Gangguan Pernapasan Akibat Tumpukan Sampah Ilegal
Kondisi lingkungan yang memprihatinkan di Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara, menjadi perhatian serius. Tumpukan sampah ilegal setinggi 10 meter yang menggunung di Jalan Reformasi, telah menjadi masalah kronis selama bertahun-tahun. Dampaknya sangat dirasakan oleh warga sekitar, terutama anak-anak yang rentan terhadap masalah kesehatan.
Warga setempat mengeluhkan aroma busuk yang menyengat dari tumpukan sampah tersebut. Yuniar (54), seorang warga Rawa Malang, mengungkapkan bahwa anak-anak di lingkungannya sering mengalami batuk, pilek, hingga sesak napas. Meski kondisi ini sudah berlangsung lama, ia merasa pasrah dan hanya bisa mengobati anaknya jika sakit.
"Sudah biasa, jadi sudah berserah aja. Kalau misal kita sakit batuk atau apa, ya, udah kita berobat aja," ujar Yuniar dengan nada prihatin.
Keluhan serupa juga diungkapkan oleh Tony (37), warga lainnya. Ia khawatir dengan kesehatan anak-anak di Rawa Malang yang terancam akibat aroma sampah yang membusuk. Tony menambahkan, bau sampah semakin menyengat saat hujan tiba atau ketika angin bertiup ke arah Kampung Rawa Malang.
Tumpukan sampah ini diduga berasal dari restoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta. Warga telah berulang kali memprotes keberadaan tempat pembuangan sampah ilegal ini kepada oknum yang disebut sebagai pengelola. Namun, hingga kini, tidak ada tindakan nyata untuk memindahkan atau mengatasi masalah sampah tersebut.
Keberadaan tumpukan sampah ilegal ini bukan hanya merusak pemandangan, tetapi juga mengancam kesehatan dan kualitas hidup warga Rawa Malang, terutama generasi muda yang tumbuh di lingkungan yang tidak sehat. Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan segera mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi warga Rawa Malang.