Warga Bogor Laporkan Anak Kepala Desa ke Polisi atas Dugaan Penganiayaan Akibat Kritik di Media Sosial
Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan seorang anak kepala desa (kades) di wilayah Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memasuki babak baru. Korban, yang diketahui berinisial M, secara resmi telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Klapanunggal pada hari Rabu, 30 April 2025. Laporan ini merupakan tindak lanjut dari viralnya video di media sosial yang memperlihatkan dugaan pemukulan yang dilakukan oleh anak kades berinisial L terhadap korban.
Menurut keterangan Kapolsek Klapanunggal, AKP Silfi Adi Putri, pihak kepolisian telah menerima laporan korban dan segera melakukan proses penyelidikan. "(Korban) sudah laporan tadi siang, ini baru beres pemeriksaan korban. Pelapor M, terlapor L," ujarnya. Langkah awal yang akan diambil adalah memanggil sejumlah saksi yang terkait dengan kejadian tersebut untuk dimintai keterangan. Selain itu, polisi juga akan mengumpulkan barang bukti yang dapat mendukung proses penyidikan.
AKP Silfi menegaskan bahwa pihaknya akan menangani kasus ini secara profesional dan tanpa pandang bulu. Ia memastikan bahwa anak kepala desa yang diduga melakukan penganiayaan akan dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi. "Saat ini kita proses penyelidikan dulu, dengan memeriksa saksi-saksi terkait," tegasnya. Kapolsek juga menambahkan, "Kalau kami sesuai aturannya dalam penyelidikan, harus diundang dulu, diperiksa sebagai saksi. Kami nggak ada pandang bulu."
Kejadian bermula ketika korban diduga melontarkan kritik terhadap kepala desa, yang merupakan ayah dari terlapor, melalui media sosial. Kritik tersebut diduga memicu kemarahan anak kades, yang kemudian berujung pada tindakan penganiayaan. Sehari sebelumnya, korban sempat mendatangi Polsek Klapanunggal untuk berkonsultasi mengenai kejadian tersebut. Namun, saat itu korban masih mempertimbangkan untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
"Semalam korban datang ke polsek sama teman-temannya, konsul dulu. Cuma katanya mau komunikasi dulu sama keluarganya, ya monggo kalau kami kan nggak bisa memaksa kan," jelas AKP Silfi. Pihak kepolisian juga telah berupaya untuk menemui korban di rumahnya, namun yang bersangkutan tidak berada di tempat. Saat ini, penyebab pasti dari pemukulan tersebut masih belum diketahui secara jelas. Polisi masih akan mendalami lebih lanjut motif dari pelaku setelah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan terlapor.
Berikut adalah poin-poin penting terkait kasus ini:
- Korban telah melaporkan anak kades ke Polsek Klapanunggal.
- Polisi akan segera memanggil saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti.
- Penyelidikan dilakukan secara profesional dan tanpa pandang bulu.
- Motif penganiayaan diduga terkait dengan kritik korban di media sosial.
Kasus ini menjadi perhatian publik dan menyoroti pentingnya penggunaan media sosial secara bijak serta penyelesaian masalah secara hukum.