Rou Jia Mo: Jejak Sandwich Tertua di Dunia dari Dinasti Qin

Rou Jia Mo: Jejak Sandwich Tertua di Dunia dari Dinasti Qin

Lebih dari sekadar camilan, Rou Jia Mo merupakan representasi sejarah kuliner Tiongkok yang kaya. Sandwich asal provinsi Shaanxi, Tiongkok Utara-Tengah ini, menawarkan kisah perjalanan panjang yang terentang hingga 2.000 tahun lalu, sebuah bukti nyata evolusi kuliner yang menarik untuk dikaji. Seringkali disebut sebagai 'hamburger Tiongkok', Rou Jia Mo membantah anggapan bahwa sandwich hanyalah inovasi Barat. Kehadirannya jauh sebelum hamburger modern, mengangkatnya ke status sebagai salah satu kandidat terkuat untuk predikat sandwich tertua di dunia.

Sejarah Rou Jia Mo terukir dalam catatan sejarah, yang terhubung erat dengan Dinasti Qin (221 SM - 207 SM). Mengutip Murger Han, seorang sejarawan kuliner, sandwich ini awalnya diciptakan sebagai bekal praktis bagi pasukan Jenderal Baiqi. Roti pipih (flatbread) yang diisi dengan daging cincang rebus ini terbukti efektif dan efisien sebagai makanan tentara yang mudah dibawa dan dikonsumsi. Praktisnya sebagai bekal pasukan membuat Rou Jia Mo kemudian menyebar luas dan populer di kalangan masyarakat umum.

Secara tradisional, Rou Jia Mo terbuat dari roti bun putih yang lembut, dibelah tengahnya, kemudian diisi dengan daging cincang yang ditumis. Berbeda dengan patty hamburger yang padat, daging cincang Rou Jia Mo memiliki tekstur yang lebih lembut, seringkali dibiarkan meluber keluar dari roti. Daging babi panggang menjadi isian klasik, namun variasi lain juga tersedia. Di beberapa daerah, terutama di wilayah Xi'an, yang dikenal sebagai daerah Muslim China, Rou Jia Mo dapat ditemukan dengan isian daging domba cincang yang dibumbui dengan jinten, atau bahkan varian daging sapi.

Proses pembuatan Rou Jia Mo pun unik. Di beberapa tempat, roti dan dagingnya dipanggang bersamaan di atas wajan pipih, sehingga menghasilkan aroma dan rasa yang khas. Proses pengolahan ini juga mempengaruhi tekstur dan citarasa keseluruhan sandwich. Perpaduan tekstur roti yang lembut dan cita rasa daging yang gurih menciptakan harmoni rasa yang sulit dilupakan.

Kepopuleran Rou Jia Mo bertahan hingga saat ini. Sandwich ini mudah ditemukan di berbagai kedai kaki lima di Tiongkok, terutama di pusat-pusat kuliner. Dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran, Rou Jia Mo menjadi bukti ketahanan dan daya tarik kuliner Tiongkok yang abadi, mencerminkan sejarah dan budaya yang kaya. Lebih dari sekadar makanan, Rou Jia Mo adalah sepotong sejarah yang dapat dinikmati.

  • Beberapa Varian Rou Jia Mo:
    • Daging Babi Panggang
    • Daging Domba Cincang (dengan jinten)
    • Daging Sapi (khususnya di daerah Muslim, Xi'an)