PO Efisiensi Hadapi Kendala Infrastruktur dalam Uji Coba Bus Listrik AKAP
Perusahaan Otobus (PO) Efisiensi, menjadi pionir dalam penggunaan bus listrik untuk rute AntarKota AntarProvinsi (AKAP), khususnya melayani trayek Cilacap-Yogyakarta. Inisiatif ini dijalankan melalui kolaborasi dengan Kalista, perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan kendaraan listrik. Setelah satu bulan masa percobaan, PO Efisiensi dan Kalista mengidentifikasi sejumlah tantangan signifikan yang perlu diatasi.
Direktur PT Efisiensi Putra Utama, Ervinda Salsabila, mengungkapkan bahwa kendala utama yang dihadapi selama uji coba adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya. Keterbatasan jumlah stasiun pengisian dan durasi pengisian daya yang relatif lama menjadi perhatian utama.
"Ketersediaan charging station masih terbatas, dan waktu pengisian daya juga memakan waktu. Pengisian daya selama 1,5 jam berdampak pada jadwal operasional kami," ujar Vinda.
Selain masalah infrastruktur, PO Efisiensi juga menghadapi tantangan internal. Perusahaan perlu mempersiapkan pengemudi dan kru dalam hal operasional dan perawatan bus listrik. Perbedaan signifikan antara kendaraan listrik dan bus konvensional memerlukan pelatihan khusus.
"Kami mempersiapkan internal perusahaan secara matang sebelum mengadopsi bus listrik secara luas. Kami ingin siap dan berperan aktif dalam perubahan ini, bukan hanya menunggu," tambah Vinda.
Business Consultant Kalista, Rifdah Tsabitah, menjelaskan bahwa kesiapan infrastruktur menjadi fokus utama diskusi antara Kalista dan PO Efisiensi.
"Kalista menyediakan layanan fleet service secara menyeluruh, mendampingi perusahaan yang ingin beralih ke kendaraan listrik," kata Rifdah.
Selama uji coba, diskusi difokuskan pada pola operasional dan strategi pengisian daya. Kalista melakukan survei ke depo dan memeriksa ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sepanjang rute bus.
"Meskipun SPKLU sudah banyak, tidak semuanya dapat digunakan oleh bus listrik. Beberapa SPKLU memiliki kanopi yang dirancang untuk mobil penumpang, sehingga bus tidak dapat mengaksesnya," jelas Rifdah.
Uji coba ini juga bertujuan untuk memverifikasi performa bus listrik, memastikan bahwa spesifikasinya sesuai dengan data yang tertera. Hasilnya, titik pengisian daya dipasang di Cilacap dan Yogyakarta, di ujung rute, untuk memenuhi kebutuhan jangkauan.
Berikut poin-poin penting yang menjadi perhatian:
- Ketersediaan dan aksesibilitas SPKLU untuk bus listrik masih terbatas.
- Waktu pengisian daya yang lama dapat memengaruhi jadwal operasional bus.
- Perlu adanya persiapan internal yang matang terkait operasional dan perawatan bus listrik.
- SPKLU yang ada saat ini belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan bus listrik.
- Uji coba dilakukan untuk memastikan performa bus sesuai spesifikasi.
Kolaborasi antara PO Efisiensi dan Kalista diharapkan dapat memberikan wawasan berharga dalam pengembangan ekosistem bus listrik di Indonesia.