Nestlé dan Ofi Bersatu Padu Gagas Pertanian Kakao Regeneratif Demi Masa Depan Bumi

Nestlé, raksasa industri makanan dan minuman, menggandeng ofi (olam food ingredients), perusahaan pemasok bahan pangan global, dalam sebuah inisiatif ambisius untuk merevolusi rantai pasokan kakao. Kemitraan strategis ini berfokus pada implementasi praktik pertanian regeneratif melalui proyek agroforestri kakao yang bertujuan mulia: mengurangi emisi karbon secara signifikan dan mencegah deforestasi yang merajalela.

Ofi, yang telah menjadi mitra setia Nestlé selama 15 tahun terakhir dalam menyediakan kakao berkelanjutan, akan bahu-membahu dengan Nestlé untuk mengajak sekitar 25.000 petani di Brasil, Pantai Gading, dan Nigeria untuk beralih ke sistem agroforestri. Sistem ini mengintegrasikan pepohonan ke dalam lahan pertanian dan padang rumput, sekaligus memanfaatkan sisa-sisa tanaman secara optimal. Lebih dari sekadar itu, program ini juga akan membekali para petani dengan pelatihan intensif mengenai praktik pertanian ramah iklim serta isu-isu krusial terkait lingkungan dan keberlanjutan.

Andrew Brooks, Kepala Global Keberlanjutan Kakao di ofi, mengungkapkan antusiasmenya yang membara terhadap kolaborasi ini, menyebutnya sebagai langkah nyata dalam aksi iklim global. Beliau menekankan bahwa tantangan iklim yang dihadapi saat ini memerlukan solusi yang menempatkan petani sebagai aktor utama. "Dengan merangkul komunitas petani kakao, kami memberdayakan mereka untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim dan memperkuat fondasi pasokan kakao yang berkelanjutan," ujarnya dengan penuh semangat.

Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang terhadap pertanian regeneratif, Nestlé dan ofi berencana menanam lebih dari 2,8 juta pohon dan mengelola lebih dari 72.000 hektare lahan agroforestri. Para petani yang berpartisipasi akan menerima kompensasi finansial yang layak atas upaya mereka dalam menanam dan merawat pohon-pohon tersebut. Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dioksida lebih dari 1,5 juta ton selama 30 tahun mendatang.

Nestlé, yang telah mendeklarasikan komitmennya untuk mencapai emisi gas rumah kaca (GRK) nol bersih pada tahun 2050, telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mewujudkan ambisi tersebut. Pada tahun 2020, perusahaan ini meluncurkan rencana dengan target pengurangan emisi yang jelas, yaitu 20% pada tahun 2025 dan 50% pada tahun 2030. Menurut peta jalan netzero perusahaan, lebih dari 70% jejak emisi GRK Nestlé berasal dari sumber bahan baku, dengan 25% hingga 35% di antaranya disebabkan oleh konversi lanskap alami. Oleh karena itu, strategi perusahaan untuk menekan emisi pertanian mencakup pencegahan deforestasi, konservasi habitat alami, dan penanaman ratusan juta pohon untuk mendukung agroforestri dan reforestasi.

Darrell High, Manajer Cocoa Plan di Nestlé, menegaskan bahwa manusia adalah jantung dari aksi iklim perusahaan. Beliau menyatakan bahwa bekerja sama dengan ofi untuk membantu petani beralih ke praktik pertanian cerdas iklim adalah kunci untuk membangun rantai pasokan kakao yang lebih bertanggung jawab dan mempercepat pencapaian tujuan iklim bersama pada tahun 2030 dan seterusnya.

Inisiatif ini menjanjikan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi industri kakao, di mana petani diberdayakan, lingkungan dilindungi, dan emisi karbon dikurangi secara signifikan.

Daftar Praktik Agroforestri:

  • Penanaman pohon naungan di perkebunan kakao
  • Diversifikasi tanaman untuk meningkatkan keanekaragaman hayati
  • Penggunaan pupuk organik dan praktik konservasi tanah
  • Pengelolaan air yang efisien
  • Pemanfaatan limbah pertanian untuk kompos