Bank Syariah Indonesia Catatkan Kinerja Positif di Kuartal Pertama 2025, Laba Bersih Melesat

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengumumkan pencapaian kinerja yang solid pada kuartal I tahun 2025, dengan laba bersih mencapai Rp1,87 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 10,05 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kenaikan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan yang mencapai 9,3 persen secara tahunan, menjadi Rp7,10 triliun. Kontributor utama pendapatan berasal dari margin bagi hasil yang mencapai Rp5,64 triliun, diikuti oleh pendapatan provisi.

Plt. Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, mengungkapkan bahwa total aset perusahaan per Maret 2025 mencapai Rp401 triliun, meningkat 12,01 persen secara tahunan. “Pencapaian laba bersih sebesar Rp1,87 triliun ini mencerminkan pertumbuhan yang kuat, yaitu sekitar 10,05 persen secara year-on-year,” ujarnya dalam presentasi kinerja kuartal I-2025.

Pertumbuhan Pembiayaan yang Signifikan

BSI mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 16,21 persen secara tahunan, mencapai Rp287 triliun. Segmen konsumer, bisnis emas, dan kartu kredit menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp156,71 triliun atau meningkat 16,08 persen. Pembiayaan wholesale tercatat sebesar Rp80,62 triliun (naik 17,28 persen) dan retail Rp49,87 triliun (naik 14,91 persen).

Selain itu, BSI juga fokus pada pembiayaan berkelanjutan, dengan total mencapai Rp72,6 triliun hingga Maret 2025. Angka ini terdiri dari:

  • Green financing: Rp14,6 triliun
  • Social financing: Rp58 triliun

BSI juga mengelola Sustainability Sukuk senilai Rp3 triliun.

Meskipun mengalami pertumbuhan pembiayaan yang pesat, BSI tetap menjaga kualitas asetnya. Tingkat pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross tercatat sebesar 1,88 persen.

Peningkatan Dana Murah dan Jumlah Nasabah

Dari sisi penghimpunan dana, BSI berhasil mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp319 triliun, naik 7,40 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dana murah atau current account saving account (CASA) tumbuh 7,57 persen secara tahunan menjadi Rp195 triliun. Tabungan menjadi kontributor utama dengan nilai Rp137 triliun, atau naik 9,37 persen year-on-year. Komposisi tabungan terhadap total DPK tercatat sebesar 42 persen.

BSI juga mencatat peningkatan jumlah nasabah sekitar 28 persen menjadi 119.000 orang per Maret 2025. Selain itu, saldo emas yang dikelola BSI tercatat 621 kilogram.