Bank Dunia Soroti Tingkat Kemiskinan di Indonesia: Lebih dari Setengah Populasi Masih Rentan

Laporan terbaru dari Bank Dunia menyoroti tantangan berkelanjutan yang dihadapi Indonesia dalam upaya mengurangi kemiskinan. Lebih dari separuh penduduk Indonesia, sekitar 60,3% atau 171,91 juta jiwa, dikategorikan sebagai rentan miskin berdasarkan standar internasional yang ditetapkan oleh Bank Dunia.

Angka ini menunjukkan adanya penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan 61,8% pada tahun 2023 dan 62,6% pada tahun 2022. Penurunan ini mengindikasikan adanya kemajuan dalam upaya pengentasan kemiskinan, namun tetap menjadi perhatian serius mengingat jumlah penduduk yang masih berada di bawah garis kemiskinan masih sangat signifikan.

Bank Dunia menggunakan dua acuan garis kemiskinan yang berbeda dalam laporannya. Pertama, menggunakan standar negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income) dengan Purchasing Power Parity (PPP) sebesar US$ 6,85 atau Rp 113.730 per kapita per hari (dengan asumsi kurs Rp 16.603 per dolar AS). Kedua, menggunakan standar negara berpendapatan menengah ke bawah (lower middle income) dengan PPP sebesar US$ 3,65 atau Rp 60.600 per kapita per hari.

Berdasarkan standar upper middle income, Bank Dunia memproyeksikan tingkat kemiskinan di Indonesia akan terus menurun dalam beberapa tahun mendatang. Proyeksi untuk tahun 2025 menunjukkan penurunan menjadi 58,7%, kemudian menjadi 57,2% pada tahun 2026, dan 55,5% pada tahun 2027. Sementara itu, berdasarkan standar lower middle income, tingkat kemiskinan diperkirakan berada di level 15,6% pada tahun 2024, dan diproyeksikan turun menjadi 14,2% pada tahun 2025, 12,8% pada tahun 2026, dan 11,5% pada tahun 2027.

Laporan Bank Dunia juga menyoroti peran penting konsumsi swasta dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun demikian, Bank Dunia mencatat adanya potensi perlambatan karena kurangnya lapangan kerja berkualitas, yang mendorong masyarakat untuk meningkatkan tabungan sebagai langkah antisipasi. Kendati demikian, dengan permintaan yang tetap kuat, tingkat kemiskinan diperkirakan akan terus menurun hingga mencapai 11,5% pada tahun 2027, jika diukur berdasarkan garis kemiskinan lower middle income.

Secara keseluruhan, laporan Bank Dunia memberikan gambaran komprehensif mengenai kondisi kemiskinan di Indonesia, tantangan yang dihadapi, dan proyeksi untuk masa depan. Laporan ini menekankan pentingnya upaya berkelanjutan dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk mencapai target penurunan kemiskinan yang lebih signifikan.