BAIC Indonesia Siapkan Serangan Model Baru, Hybrid Jadi Andalan di 2025

Beijing Automotive Industry Corporation (BAIC) tengah mempersiapkan sejumlah model baru untuk memperkuat posisinya di pasar otomotif Indonesia. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing dan memperluas pangsa pasar di tengah persaingan yang semakin ketat.

Menurut Chief Executive Officer (CEO) BAIC Indonesia, Dhani Yahya, penambahan model baru ini sangat penting untuk memberikan pilihan yang lebih beragam kepada konsumen. "Saat ini, kami merasa seperti bertarung hanya dengan dua peluru, yaitu BJ40 dan X55. Namun, situasi ini akan segera berubah," ujarnya di Tangerang pada Selasa (29/4/2025).

Salah satu model yang paling dinanti adalah BJ30, sebuah SUV hybrid yang diharapkan dapat menjadi andalan baru bagi BAIC. Mobil ini memiliki dimensi yang cukup besar, dengan panjang 4.730 mm, lebar 1.910 mm, dan tinggi 1.790 mm. Desain eksteriornya modern dengan grille berbentuk kotak-kotak persegi panjang yang menjadi ciri khasnya.

"Kami akan membawa dua varian BJ30 di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), yaitu 4x2 dan 4x4. Keduanya akan kami luncurkan secara resmi," kata Dhani menambahkan. Selain BJ30, BAIC juga berencana untuk meluncurkan BJ80 pada akhir tahun ini, serta kemungkinan model kendaraan listrik (EV) pada tahun depan.

Saat ini, BAIC baru memasarkan dua model di Indonesia, yaitu BJ40 dan X55-II. Namun, penjualan masih didominasi oleh BJ40 Plus dengan kontribusi mencapai 90 persen dari total penjualan. Untuk meningkatkan daya tarik X55-II, BAIC telah melakukan penyesuaian harga dan penambahan fitur. Target penjualan untuk model ini adalah 500 unit per tahun.

Jika dibandingkan dengan merek otomotif asal China lainnya, seperti BYD, Wuling, dan Chery, BAIC memang belum terlalu agresif dalam hal penjualan. Namun, perusahaan ini memiliki potensi yang besar mengingat posisinya sebagai salah satu dari lima produsen mobil terbesar di China.

BAIC juga memiliki rencana untuk melakukan perakitan lokal (Completely Knock Down/CKD) melalui mitra PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Purwakarta. Model pertama yang akan dirakit secara lokal adalah BAIC BJ40. "Proses CKD sudah masuk ke tahap 12. Kami mendatangkan tenaga ahli dari China untuk transfer teknologi dan manufaktur di Purwakarta. Kami berharap dapat meluncurkan BJ40 rakitan lokal pada akhir bulan ini," jelas Dhani.

Selain BJ40, BAIC juga mempertimbangkan untuk melakukan perakitan lokal X55-II jika volume penjualan mencapai target yang diinginkan. "Jika volume sudah cukup untuk CKD, kami akan mengajukan rencana tersebut. Tentu ada investasi yang harus kami tanamkan. Jika mencapai 500-1000 unit, mungkin kami akan membuat local assembly untuk X55," kata Dhani.

Selain model konvensional dan hybrid, BAIC juga tengah mempertimbangkan untuk membawa kendaraan listrik (EV) ke Indonesia. Arcfox, merek kendaraan listrik premium milik BAIC Group, menjadi salah satu opsi yang sedang dikaji. "EV Arcfox masih dalam tahap diskusi. Kami akan melihat respons konsumen terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah akan membawa merek Arcfox atau menggunakan badge BAIC. Komunikasi merek membutuhkan investasi yang signifikan," jelasnya.

Dengan berbagai rencana peluncuran model baru dan investasi di bidang perakitan lokal, BAIC menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan bersaing di pasar otomotif Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri otomotif nasional dan memberikan pilihan yang lebih beragam kepada konsumen.

Rencana Model Baru BAIC

  • Juli 2025: Peluncuran BAIC BJ30
  • Akhir Tahun 2025: Peluncuran BAIC BJ80
  • Tahun Depan: Kemungkinan peluncuran model EV (Arcfox atau BAIC)
  • Waktu belum ditentukan: Peluncuran BAIC BJ40 Pro