Menteri P2MI Dorong Peningkatan Kualitas Pekerja Migran Indonesia, Pelepasan 55 Perawat ke Austria Jadi Contoh
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang bekerja di luar negeri. Penegasan ini disampaikan saat menghadiri acara pelepasan 55 mahasiswa Universitas Binawan yang akan menjalani pelatihan dan bekerja sebagai perawat di Austria.
Karding mengapresiasi inisiatif Universitas Binawan yang telah berhasil mengirimkan pekerja migran dengan kualifikasi dan keterampilan yang mumpuni ke luar negeri. Ia berharap model yang diterapkan oleh universitas ini dapat direplikasi oleh lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya di seluruh Indonesia. Menurutnya, hal ini krusial untuk memastikan bahwa Indonesia dapat terus menghasilkan pekerja migran yang kompeten dan berdaya saing tinggi di pasar global.
"Model ini perlu kita dorong menyebar kemana-mana, menjadi virus ke lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga-lembaga pelatihan yang ada agar kita ke depan dapat mengirim pekerja migran dengan kualifikasi skill yang bagus," ujar Karding saat memberikan sambutan di Universitas Binawan, Jakarta.
Lebih lanjut, Karding berpesan kepada para mahasiswa yang akan bertugas di Austria untuk tidak hanya fokus pada pekerjaan semata, tetapi juga aktif mencari dan menyerap pengetahuan baru. Ia meyakini bahwa pengalaman bekerja di luar negeri akan memberikan kesempatan berharga untuk memperluas wawasan, meningkatkan keterampilan, dan mendapatkan inspirasi baru.
"Sebab, di sana akan terjadi pengenalan pengalaman-pengalaman baru. Artinya, ada banyak inspirasi baru, ada knowledge baru, ada skill baru," jelasnya.
Program yang dijalankan oleh Universitas Binawan, menurut Karding, merupakan investasi penting dalam pengembangan SDM Indonesia. Ia berharap para mahasiswa yang kembali dari Austria dapat menjadi ahli di bidangnya dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa.
Sementara itu, CEO Binawan Group, Said Saleh, mengakui adanya tantangan dalam mengirimkan pekerja migran Indonesia yang kompeten ke Austria. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya kesadaran dari negara-negara penerima mengenai potensi SDM Indonesia yang berkualitas.
Untuk mengatasi hal ini, Binawan Group menjalin kerja sama erat dengan pihak-pihak terkait di Austria, serta mendapatkan dukungan dari Kementerian P2MI. Upaya promosi dan sosialisasi terus dilakukan untuk memperkenalkan kompetensi pekerja migran Indonesia kepada pasar internasional.
"Tantangan utamanya sebenarnya awareness dari negara-negara penerima tadi, bahwa sebenarnya di Indonesia ini ada yang kompetensinya layak, yang bisa dilatih bahasanya dengan cepat, dan siap untuk bekerja ke sana," kata Said.
Said berharap agar penempatan pekerja migran Indonesia dapat terus ditingkatkan seiring dengan upaya sosialisasi yang lebih gencar. Ia meyakini bahwa Indonesia memiliki SDM yang profesional dan siap untuk berkontribusi di berbagai sektor di luar negeri.
Berikut adalah beberapa poin penting yang disampaikan dalam acara pelepasan tersebut:
- Pentingnya peningkatan kualitas SDM pekerja migran Indonesia.
- Apresiasi terhadap Universitas Binawan atas inisiatifnya mengirimkan pekerja migran berkualitas.
- Harapan agar model Universitas Binawan dapat direplikasi oleh lembaga lain.
- Pesan kepada mahasiswa untuk menyerap pengetahuan baru selama bekerja di Austria.
- Tantangan dalam mempromosikan kompetensi pekerja migran Indonesia di pasar internasional.
- Upaya Binawan Group dalam mengatasi tantangan tersebut melalui kerja sama dan sosialisasi.